Para pejabat yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019 menjelaskan tantangan dan pekerjaan yang sedang berlangsung untuk memastikan proses pemilihan berjalan dengan transparan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dr. Arief Budiman, Komisaris Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar dan Direktur Eksekutif Asosiasi untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini membahas tantangan yang dihadapi bagi penyelenggaraan pemilihan umum yang berlangsung dalan satu hari terbesar di dunia dalam Forum Diplomatik yang diselenggarakan Voice of Indonesia, di Auditorium Jusuf Ronodipuro, gedung RRI Jakarta, Selasa (29/1). Dr Arief mengatakan, Indonesian untuk pertama kalinya akan menyelenggarakan pemilihan serentak dari lima tingkatan pemerintahan yang berbeda, pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan legislatif provinsi, kabupaten / kota dan kecamatan, pada 17 April 2019. Menurutnya pemilihan serentak melibatkan partisipasi 7,2 juta staf untuk mengawasi pemilihan.
Sementara, menurut Titi Anggraini salah satu tantangan terbesar yang dihadapi penyelenggara pemilu adalah kesenjangan informasi.Menurut Titi masalah kurangnya akses terhadap para calon diperburuk oleh sikap kandidat legislatif yang menolak untuk mengungkapkan riwayat hidup mereka kepada pemilih. Sementara itu Dr Edwar Siregar, mengangkat masalah ujaran kebencian dan berita bohong. Dalam kesempatan itu dia juga menegaskan bahwa pihaknya telah banyak belajar tentang bagaimana sosial media telah digunakan untuk merusak proses demokrasi di pemilu AS dan Brasil.Stephen.