Pariwisata halal saat ini telah menjadi suatu mega tren dan diproyeksikan akan berkembang di masa datang. Target 20 juta kunjungan wisatawan ke Indonesia menjadi salah satu pemicu bagi Kementerian Pariwisata untuk memperbaiki fasilitas wisata halal. Ditemui di sela-sela acara peluncuran Indonesia Muslim Travel Index, di Kementerian PariwisataJakarta, Rabu, 13 Februari, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan, jumlah wisatawan Muslim dunia yang mengunjungi Indonesia pada tahun 2018, sebanyak 20 persen dari jumlah semua wisatawan yang datang ke Indonesia. Kementerian Pariwisata juga telah melakukan penilaian mengenai destinasi halal di Indonesia.
“Dengan 14 aspek, aspeknya lebih kecil, nomor satu itu akses. ACES itu singkatannya,ada akses,ada communication,ada environment,ada services. Saya kasih tahu triknya dulu kalau mau menang (persaingan). Bobotnya beda-beda. Yang besar itu services (45). Perbaiki itu yang bobotnya besar. Dari situ saya boleh katakan, 90 persen itu adalah tidak langsung berhubungan dengan syariah, semuanya sifatnya umum. Maka saya berani mengatakan siapa yang bisa memberikan pelayanan terbaik, dia akan memenangkan persaingan. Baru sebagian kecil yang ada syariahnya.”
Kementerian Pariwisata yakin, kekuatan pariwisata halal Indonesia terletak pada kesiapan destinasi untuk menjadi tujuan kunjungan wisatawan Muslim global. Destinasi pariwisata harus mampu memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim pada saat melakukan perjalanan wisata. NK
