Pemerintah mulai mematangkan strategi untuk melawan diskriminasi minyak sawit yang dilakukan oleh Komisi Uni Eropa-UE. Sebab, dalam waktu dekat, rekomendasi Komisi UE untuk mengurangi penggunaan bahan bakar nabati berbasis sawit akan diteruskan ke Parlemen UE untuk kemudian diputuskan. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, di Jakarta, Senin mengatakan, langkah yang tengah disiapkan saat ini sudah mengarah kepada mitigasi. Disamping, diplomasi antara Indonesia dan Uni Eropa yang masih terus dilakukan meski minyak sawit tetap didiskreditkan. Lebih lanjut Oke Nurwan mengatakan, pemerintah juga tengah menyiapkan langkah tahapan untuk menempuh jalur hukum melalui World Trade Organization (WTO). Menurutnya, banyak hal yang harus disiapkan sebelum pemerintah berkomunikasi langsung dengan WTO agar semuanya menjadi matang. republika