Festival Film Eropa “Europe on Screen” (EoS), resmi dibuka oleh Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Charles-Michel Geurts, Kamis malam (18/04) di Jakarta. Europe On Screen diselenggarakan di beberapa kota di Indonesia mulai 18 sampai 30 April 2019. Dalam sambutannya, Charles-Michel Geurts mengatakan film ikut andil dalam perekonomian dan industri kreatif di Eropa dan Indonesia.
“Film juga sektor penting dalam perekonomian di bidang industri kreatif di Eropa. Kita berbicara mengenai 5 juta perusahaan, 7 miliar lapangan pekerjaan dan kontribusi bagi produk domestic bruto Uni Eropa yaitu di atas 4 persen. Dan hal yang sama juga berlaku di Indonesia. Menurut Badan Ekonomi Kreatif Indonesia- Bekraf, industri kreatif mewakili lebih dari 7 persen produk Domestik Bruto di Indonesia.”
Lebih lanjut Charles-Michel Geurts menambahkan jumlah bioskop di Indonesia berkembang cepat dari 1700 bioskop pada saat ini kemungkinan akan menjadi 7500 bioskop di 10 tahun yang akan datang. Pertumbuhan tersebut menunjukkan peningkatan kesejahteraan bagi industri perfilman Indonesia. Europe on Screen diadakan pertama kali di Indonesia di 1990 dengan nama “Festival Film Eropa”, lalu diadakan lagi di 1999. Sejak 2003 acara ini menjadi acara tahunan dengan nama yang digunakan sekarang, yaitu Europe on Screen. EoS memutar film-film terpilih dari negara-negara Uni Eropa, dan negara-negara Eropa lainnya yang mempunyai perwakilan di Indonesia. Jakarta menjadi kota utama penyelenggaraan EoS, karena 90 persen dari seluruh pemutaran dan kegiatan diadakan di kota ini. Festival ini tak hanya mengadakan pemutaran film, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain seperti lokakarya, diskusi, kompetisi, pameran, layar tancap, dan banyak lainnya. (VOI/AHM/editr)