Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama-PBNU Kiai Haji Maman Imanulhaq di Jakarta, Selasa mengatakan, bulan puasa merupakan waktu yang tepat untuk menurunkan tensi politik sekaligus menguatkan kembali daya rekat persaudaraan sesama anak bangsa usai pemungutan suara Pemilu 2019. Menurut Maman, harus diakui bahwa ada peningkatan suhu politik selama Pemilu 2019, bahkan ada ketegangan di tengah masyarakat akibat perbedaan dukungan.
Namun, Maman mengatakan, bangsa Indonesia mempunyai daya rekat yang begitu kuat sejak masa lalu, yaitu ukhuwah atau persaudaraan sesama umat Islam, sesama anak bangsa, dan sesama umat manusia. Untuk itu, Ia mengatakan, dalam menyikapi hasil pemilu umat Islam Indonesia perlu mengetengahkan karakter muslim yang bertakwa. Menurutnya, Ramadan, adalah ajakan keimanan. Kekuatan iman akan melahirkan sosok atau pribadi yang amanah dan tidak khianat, termasuk tidak khianat pada komitmen kebangsaan dan kemanusiaan. Antara