Pringati hari Laut Sedunia tanggal 8 Juni,jajaran TNI Angkatan Laut di Biak mengadakan penanaman terumbu karang sekaligus kegiatan bersih-bersih pantai di pantai Paray,di lokasi Monumen Perang Dunia ke II, dengan melibatkan stakeholder kemaritiman di Biak,Pramuka Saka Bahari Lanal Biak dan masyarakat sekitar.
Kegiatan tersebut diawali dengan pemberian edukasi terkait Hari Laut Sedunia,pentingnya menjaga keselstarian laut dan pantai,kemudian dilanjut dengan pembersihan areal oleh tiga kelompok yang telah dibagi.
Kegiatan yang berlangsung di sepanjang pantai kampung Paray diikuti sebanyak 50 orang, terdiri dari 15 orang penyelam dari berbagai instansi dan komunitas penyelam, 15 anggota Saka Bahari dan 20 waga masyarkat setempat, Jumat (14/6/2019).
Komandan Lanal Biak Kolonel Laut (P) Budi Darmawan Amran dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pjs Palaksa Lanal,Mayor (PM) Habrizal menekankan pentingnya kepedulian semua pihak dalam menjaga laut dan segala isinya.
“Laut telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi umat manusia,oleh karena itu banyak cara yang dapat dilakukandalam peringatan Hari Laut Sedunia,tidak hanya komunitas pecinta laut atau pelestari alam saja,namun semuapihak dapat melakukannya dan kami mengajak stakeholder kemaritiman,komunitas bahari serta elemen masyarakat laiannya turut andil dalam kegiatan ini,”kata Danlanal Biak
Sementara itu Pjs Papotmas Lanal Biak,Lettu Laut (K) Musman Saad mengatakan kegiatan penanaman terumbu karang yang dilakukan menggunakan metode pengeleman yang sudah teruji,efisien dan ramah lingkungan.
“Penanaman terumbu karang dengan metode pengeleman karang,ini baru pertama kali dan satu-satunya dilakukan di tanah Papua,”ujar Lettu Laut (K) Musman Saad yang juga selaku koordinator kegiatan.
“Kami berharap dengan legiatan penanaman terumbu karang ini,terumbukarang dan pantai Paray bebas dari sampah ,sekaligus dapat menggugah wargas masyarakat sekitar agar tidak lagi membuang sampah sembarangan sehingga dapat mewujudkan lingkungan pantai yang bersih,selain itu dapat melestarikan dan merehabilitasi karang di bawah laut yang berdampak pula pada kegiatan wisata bawah laut oleh para wisatawan berupa snorkeling maupun diving menjadilebih aman dannyaman,”pungkasnya. rri.co.id