Presiden Joko Widodo mendukung langkah Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 untuk melacak rekam jejak para kandidat melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pelacakan rekam jejak melalui dua badan tersebut bermaksud memastikan capim nantinya tidak memiliki keterkaitan dengan kasus narkotika ataupun terpapar paham terorisme. Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih di Kantor Presiden, Jakarta Senin (17/6) menyebutkan, pelacakan rekam jejak melalui BNPT nantinya akan memastikan kondisi psikologi capim apakah terpapar radikalisme atau tidak.
Sementara pelacakan melalui BNN, Pansel KPK akan memastikan para capim tidak hanya terbebas dari pemakaian narkoba namun juga terbebas dari dukungan kartel atau pemasok narkotika. Ia menegaskan, catatan-catatan yang bersangkutan terlibat sindikat narkotika penting karena di beberapa negara hal ini sangat mungkin orang yang terpilih, orang yang mem-backing-nya kartel narkoba. Sementara itu, anggota Pansel KPK Hamdi Moeloek menambahkan bahwa penambahan dua lembaga negara dalam sistem pelacakan rekam jejak dilakukan sebagai upaya preventif. setgab.