Pada edisi pelangi nada kali ini, kami hadirkan lagu-lagu dangdut ke ruang dengar anda. Jadi tetaplah bersama kami di RRI World Service Voice of Indonesia yang bisa anda dengar melalui shortwave di 9525 kHz, live streaming di www.voinews.id atau melalui aplikasi RRI Play di ponsel pintar anda.
anda baru saja mendengarkan lagu berjudul COLAK COLEK yang dinyanyikan oleh penyanyi dangdut Camelia Malik. Diciptakan oleh mantan suaminya sendiri, Reynold Panggabean, lagu ini bercerita tentang hobi anak pada masa itu yang suka colak- colek. Lagu Colak Colek dirilis tahun 1977 dan menghadirkan musik dangdut yang berbeda pada zamannya kala itu. Musik Colak Colek mengabungkan musik pop, salsa dan rock dengan musik dangdut. Musik dangdut yang awalnya dianggap kampungan, dengan hadirnya lagu ini musik dangdut naik kelas dan disukai oleh banyak kalangan. Buktinya, saat ia tampil dalam acara Live Show Camelia Malik di Shibuya Seed Hall, Tokyo, Jepang. Banyak pemuda Jepang histeris dan meneriakkan"Telah Lahir Musik Baru", sambil bergoyang menikmati musik dangdut. Demikian pula di Kota San Fransisco, Los Angeles, dan New York.Bahkan lagu Colak Colek mendapat penghargaan dari Pusat Penerangan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Suksesnya lagu ini, tentunya memperkukuh posisi Camelia Malik sebagai penyanyi dangdut tanah air. Sebelum kembali mengupas lagu-lagu Camelia Malik lainnya, mari dengarkan lagu berjudul KASAK KUSUK berikut ini.
penyanyi kelahiran Jakarta ini memulai kariernya di belantika musik dangdut sejak tahun 1970an. Ia dikenal sebagai “Diva Dangdut Jaipongan”, karena tari jaipongan menjadi ciri khasnya saat membawakan lagu dangdut. Sukses merilis lagu perdananya berjudul COLAK COLEK, Camelia kemudian merilis lagu berjudul KASAK KUSUK yang baru saja anda dengarkan. Seperti lagu sebelumnya, lagu ini pun diciptakan oleh Reynold Panggabean. Suksesnya lagu Colak Colek, Reynold pun terispirasi membuat lagu dengan judul yang mirip, yakni KASAK KUSUK. Ia bermain kata ulang dengan syair yang genit dan menggoda. Lagunya bercerita tentang nasehat agar tidak kasak kusuk hanya karena dengki dan iri, karena semuanya tiada guna. Mengakhiri pelangi nada dangdut kali ini, lagu DIMANA KEMANA dan KELANGKANG CINTA hadir ke ruang dengar anda. // Dora
Edisi kali ini, menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh penyanyi-penyanyi keroncong wanita Indonesia. Untuk membuka perjumpaan kali ini, kita dengarkan sebuah lagu berjudul Bandar Jakarta dibawakan oleh Sumiyati.
Bandar Jakarta adalah sebuah lagu keroncong asli yang bercerita tentang kota Jakarta. Bukan tentang kemegahan atau gemerlapnya kota metropolitan di malam hari , namun mengangkat sisi lain dari kota Jakarta. Menggambarkan keindahan suasana pesisir pantai Jakarta yang dilindungi oleh kepulauan seribu. Angin yang berhembus, perahu nelayan dan burung-burung yang hendak pulang ke sarangnya. Itulah lukisan alam keindahan pesisir pantai Jakarta di senja hari.
Sumiati menyanyikan lagu ini dengan sangat baik, sehingga mampu menyampaikan pesan dari penulis lagu. Didukung oleh karakter vocalnya yang kuat dan khas dalam membawakan lagu keroncong. Sumiyati merupakan saudara perempuan dari penyanyi Mus Mulyadi. Sumiyati sebelumnya berprofesi sebagai penyanyi keroncong di negeri Belanda, dan pulang ke Indonesia bertepatan dengan hari wafatnya Bung Karno, presiden Indonesia.
sebelum kita lanjutkan, berikut kami hadirkan sebuah lagu keroncong berjudul Setangkai Bunga Mawar, dibawakan oleh Gina Sadeli.
lagu Setangkai Bunga Mawar bercerita tentang setangkai bunga berwarna merah yang menjadi tanda cinta antara sepasang anak manusia. Perjalanan cinta terkadang tidak selamanya berjalan indah. Bunga mawar merah yang dulu indah dipandang, kini tinggal kenangan. Karena orang yang disayangi telah pergi dan tidak kembali. Itulah cerita dalam lagu yang dibawakan oleh Gina Sadeli ini.
Meskipun pernah membawakan sejumlah lagu-lagu keroncong, namun tidak banyak informasi tentang perjalanan karier musik Gina Sadeli di dunia hiburan Indonesia. Namun demikian, Gina membawakan lagu keroncong ini dengan baik.
untuk mengakhiri Pelangi Nada kali ini, kita dengarkan 2 buah lagu yang dibawakan oleh Sumiyati berjudul Kemayoran dan lagu Bandung Selatan di Waktu Malam yang dibawakan oleh Gina Sadeli. Selamat mendengarkan dan sampai jumpa pada pelangi nada edisi berikutnya.// Wati
Pelangi Nada edisi kali ini akan menyajikan lagu-lagu dari grup musik Yovie & Nuno. Sebagai pembuka Pelangi Nada edisi kali ini, kami hadirkan lagu berjudul "Dia Milikku"
demikianlah lagu berjudul "Dia Milikku" oleh Yovie & Nuno. Lagu ini menceritakan tentang dua orang sahabat yang tengah memperebutkan pujaan hati yang sama. Lagu yang dinyanyikan oleh dua vokalis ini pun saling menyatakan bahwa sang pujaan hati lebih cocok untuk salah satu dari mereka. Meski demikian, keduanya sadar bahwa penentunya adalah sang pujaan hati sendiri.
Yovie & Nuno adalah sebuah grup musik yang digawangi oleh Yovie Widianto, seorang musisi dan pencipta lagu yang sebelumya dikenal sebagai personil grup Kahitna. Dalam Yovie & Nuno, Yovie memainkan peran yang sama seperti yang dilakukannya bersama Kahitna, yaitu menjadi penulis lagu dan keyboardist. Yovie & Nuno terbentuk pada tanggal 29 Mei 2001 di Bandung. Hingga kini, Yovie & Nuno sudah beberapa kali ganti personil.
berikut kami sajikan kembali lagu dari Yovie & Nuno yang kini berjudul "Tak Setampan Romeo"..
Anda baru saja mendengarkan lagu berjudul "Tak Setampan Romeo" dibawakan oleh Yovie & Nuno. Sedikit mengutip kisah Romeo & Juliette karya Shakespeare, lagu “Tak Setampan Romeo” bercerita tentang seorang pria yang sedang jatuh cinta. Namun, sang pria merasa bahwa dirinya tidak pantas untuk mendapatkan cinta sang gadis. Sang pria menganggap dirinya tidak setampan Romeo untuk mendapatkan cinta sang gadis yang lebih indah dari Juliette.
Setelah beberapa kali berganti personil, anggota Yovie & Nuno adalah Yovie Widianto (Keyboard), Dikta (vokal), Arya (vokal), dan Diat (gitaris). Hingga kini, Yovie & Nuno sudah merilis lima buah album dan beberapa single. Berkat apresiasi dari pendengar setianya, Yovie & Nuno pun sudah beberapa kali menyabet penghargaan musik Indonesia bertajuk AMI Awards.
demikianlah Pelangi Nada edisi kali ini tentang penyanyi bernama Yovie & Nuno. Sebelum berpisah, berikut kami hadirkan dua lagu berjudul "Ironi" dan "Tanpa Cinta". Selamat mendengarkan dan sampai jumpa di Pelangi Nada edisi berikutnya.
Edisi kali ini, menghadirkan lagu-lagu dari daerah Maluku Utara.
setiap daerah di Indonesia memiliki lagu daerah masing-masing. Ada lagu yang menonjolkan musik khas daerahnya, atau lagu-lagu yang menggunakan bahasa daerah. Diantara lagu daerah tersebut ada yang sudah populer tak hanya di dearah asalnya, namun juga di Indonesia, seperti lagu “Hela Rotane” yang baru saja kita dengarkan. Selain sering dibawakan dalam acara-acara ditingkat nasional, “Hela Rotane” bahkan juga dibawakan dalam acara-acara internasional. Iramanya yang ceria membuat lagu ini enak didengarkan.
“Hela Rotane” bercerita tentang sebuah permainan tradisional yaitu hela rotan. Di Daerah lain permainan ini disebut tarik tambang. Hela berarti tarik dan rotan adalah tanaman rotan yang digunakan sebagai alat lomba adu kekuatan. Jika di daerah lain menggunakan tali, masyarakat Maluku menggunakan rotan. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh sosial masyarakatnya pada masa lalu.
seperti judulnya, lagu ini bercerita tentang kota Ternate, sebuah kota di provinsi Maluku Utara. Lagu ini diantaranya juga menceritakan tentang alam dan pemandangan yang indah di Ternate, seperti gunung Gamalama, dan kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan.
Pendengar, dalam kesehariannya masyarakat Maluku Utara menggunakan bahasa Melayu Maluku Utara atau bahasa Melayu Ternate, yang tentunya juga digunakan dalam lagu-lagunya. Di wilayah kepulauan Sula, masyarakatnya menggunakan bahasa Melayu Sula yang mirip dengan bahasa Melayu Ambon, namun strukturnya tetap mengikuti bahasa Maluku Utara. Seperti masyarakat Maluku pada umumnya, masyarakat Maluku Utara pun gemar menyanyi.
Untuk mengakhiri Pelangi Nada kali ini, mari kita dengarkan 2 buah lagu daerah Maluku Utara berjudul “Halmahera” yang dibawakan oleh Soraya Kamarullah, dan lagu “Banau” yang dibawakan oleh Dewi Usman.// Wati
Sebuah lagu berjudul “Jatuh Cinta” yang dinyanyikan oleh Euis Darliah. Lagu yang hits di tahun 1970-an ini diciptakan oleh penyanyi legendaris Titiek Puspa. Lagu ini juga sempat dinyanyikan oleh penyanyi papan atas Eddy Silitonga. Lagu “Jatuh Cinta” merupakan salah satu lagu hits dari Titiek Puspa yang masih dinikmati oleh penikmat musik di Indonesia hingga saat ini. Lagu yang memiliki irama musik gembira ini menggambarkan perasaan seseorang ketika sedang dimabuk asmara. Pendengar, sebelum kembali membahas dan mengupas lagu-lagu dari Euis Darliah, hadir kembali sebuah lagu berjudul “Angin Malam”.
sebelum menjadi penyanyi solo, Euis Darliah memulai kariernya dengan bergabung dalam sebuah grup band bernama Antique Clique pada tahun 1975. Grup ini terdiri atas Euis Darliah (vokal), Renny Asmara (drum), Ninik Kastanya (alto sax), Evy Martha (bass), dan Reza Anggoman (gitar, organ). Mereka mengikuti Festival Band Wanita se-Indonesia di tahun 1975 dan berhasil memikat hati penikmat musik Indonesia meski tidak menjuarai festival tersebut. Sempat show ke banyak kota, grup band ini tidak bertahan lama dan bubar. Setelah itu, Euis memilih untuk bersolo karier dan berduet dengan penyanyi kenamaan Hetty Koes Endang. Dalam kolaborasi bersama Hetty Koes Endang, ia membawakan lagu berjudul “Siksa”. Lagu ini berhasil menjadi juara Festival Lagu Populer Indonesia tahun 1981. Setahun kemudian, Euis ditangani oleh Titiek Puspa dan menghasilkan album bertajuk “Apanya Dong”. Album ini meledak di pasaran sekaligus mengangkat karier Euis ke puncak tertinggi blantika musik Indonesia. Pendengar, saya hadirkan kembali dua buah lagu dari Euis Darliah berjudul “Kisah Sedih Di Hari Minggu” dan “Simphoni Rindu”.
Numata adalah kelompok musik Indonesia, yang dibentuk pada tahun 2002. Salah satu lagu mereka yang populer adalah "Raja Jatuh Cinta" . Lagu “Raja Jatuh Cinta” menceritakan tentang seorang pria yang sedang jatuh cinta. Sayangnya, sang pujaan hati belum mau menerima cintanya. Namun, karena begitu besar rasa cintanya, sang pria tidak mau menyerah begitu saja. Meskipun ditolak ataupun banyak wanita lain yang menggoda, sang pria akan tetap berjuang karena masih ada banyak waktu.
“Raja Jatuh Cinta” adalah salah satu lagu unggulan dari Numata. Grup musik asal Bandung ini beranggotakan tiga orang kakak-beradik, yaitu Tantra (piano), Mhala (vokal & gitar), dan Inu (drum dan gitar). Ketiga kakak-beradik ini sejak kecil memang sudah akrab dengan dunia musik. Bagaimana tidak, Tantra, Mhala, dan Inu adalah anak dari Tetty Kadi, seorang penyanyi perempuan Indonesia yang tenar di era-70an. Kepiawaian sang ibu dalam bermusik pun diturunkan kepada anak-anaknya, sehingga terbentuklah grup musik Numata.
Lagu Numata yang juga mendapat sambutan dari penikmat musik Indonesia adalah "Penjaga Hati". Lagu yang dibawakan oleh Numata bersama ibunda mereka bercerita tentang seseorang yang tengah memperjuangkan cintanya. Namun perjuangan ini bukanlah tentang mendapatkan cinta sang kekasih, tetapi perjuangan untuk mempertahankan rasa cinta yang ada. Meski terkadang rasa lelah datang, sang pecinta memilih untuk tetap mempertahankan ketulusan dan kesetiaan kepada sang kekasih.
Sejak terbentuk pada bulan Juli 2002 silam, Numata telah merilis empat buah album yaitu Dengar (2004), Numata(2007), “3=1 (2009), dan Cerita: the Best of Numata (2016). Sebagian besar lagu Numata bertemakan percintaan, baik tentang rasa suka ataupun sakit hati karena cinta. Namun dalam single “Hidup Ini Indah” dari album “Cerita: the Best of Numata”, Numata menyajikan tema kehidupan. Lirik lagu “Hidup Ini Indah” mengajak pendengarnya untuk lebih memiliki pengharapan dalam hidup.(stev)
Pada edisi pelangi nada kali ini, kami hadirkan lagu-lagu dangdut ke ruang dengar anda.
Lagu dangdut berjudul MERAGU yang dinyanyikan oleh Rafly baru saja anda dengarkan. Lagu ini bercerita tentang keraguan yang mendalam yang tiba-tiba dirasakan oleh seseorang di mana iaterus berharap agar bisa terus bersama. Rasa Galau, gundah, dan resahyang berkecamuk ini diungkapan dalam bentuk untaian syair dan nada. LAGU MERAGU diciptakan oleh Ridwan Sau dan musiknya digarap oleh Ricky Sonet 2. Musik Lagu ini sendu dengan lirik-lirik yang lirih. MERAGU dirilis bulan Oktober 2017 lalu, bersamaan dengan single Rafly lainnya berjudul Sang Dara. Sebelum kembali mengupas lagu-lagu dangdut Rafly, mari dengarkan lagu berjudul Sang Dara berikut ini!
bernama lengkap Muh. Rafly Heriawan, penyanyi ini dianugerahi bakat menyanyi dari kecil. Sejak kecil, ia sudah terbiasa menyanyi dari panggung ke panggung. Namanya mulai dikenals ebagai penyanyi dangdut, saat ia mengikuti kontes penyanyi dangdut di salah satu televisi swasta nasional. Meski tidak menjuarai ajang tersebut, suara merdu Rafly sudah terlanjur disukai penikmat dangdut tanah air. Oktober 2017 lalu, ia langsung merilis 2 single. Salah satunya berjudul Sang Dara yang lagunya baru saja anda dengarkan. Diciptakan oleh Ridwan Sau dengan arranger Ricky Sonet 2, lagu ini bercerita tentang seseorang yang jatuh cinta pada kekasihnya. Dia berharap sang kekasih tidak meninggalkannya dan mengkhianatinya. Berbeda dengan lagu Rafly sebelumnya yang sendu, lagu berjudul Sang Dara ini lebih upbeat, sehingga cocok untuk bergoyang. Mengakhiri perjumpaan kita di pelangi nada dangut kali ini, lagu dari penyanyi dangdut Danang berjudul BIDADARI JIWA dan BUNGA SURGAWI hadir ke ruang dengar anda. Sampai jumpa// Dora
Pelangi Nada edisi kali ini, meghadirkan penyanyi pria berkebangsaan Indonesia, Petra Sihombing.
demikian sebuah lagu berjudul “Mine” yang dinyanyikan oleh Petra Sihombing. Bakat Petra berasal dari keluarga yang dekat dengan musik. Petra tidak hanya piawai dalam bernyanyi tetapi juga memainkan alat musik, seperti gitar dan piano.
Lagu “Mine” yang telah anda dengar sebelumnya, merupakan salah satu lagu hits dari Petra. Lagu ini terdapat dalam album kedua Petra bertajuk “Pilih Saja Aku” yang dirilis pada tahun 2012. bercerita tentang seorang lelaki yang begitu memuja kekasihnya dan ia menginginkan kekasihnya agar terus berada di samping dirinya, selamanya. Lagu “Mine” merupakan lagu yang melambungkan namanya. Kesuksesan lagu ini, membuat lagu ini dirilis dalam dua Bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Inggris. Pendengar, sebelum membahas Petra lebih lanjut, saya hadirkan sebuah lagu berjudul “Nirmala”.
demikian satu lagu dari Petra Sihombing berjudul “Nirmala”. Lagu ini dirilis oleh Petra pada bulan Mei 2017 lalu. Lagu ini menggambarkan sosok dua insan yang selama ini tidak pernah saling melihat kesalahan dan kekurangan pada pasangannya. Petra mengatakan bahwa arti dari ‘Nirmala' sendiri adalah tanpa cacat dan tanpa cela. Jadi Nirmala adalah tentang menerima apa adanya. Pendengar, menutup perjumpaan Pelangi Nada kali ini, saya hadirkan dua buah lagu dari album kedua Petra berjudul “Istimewa”, dan “Inilah Cintaku”.
Edisi kali ini, menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh penyanyi wanita Indra Utami Tamsir. untuk membuka perjumpaan kali ini, mari dengarkan sebuah lagu berjudul Wanita.
Lagu ini bercerita tentang wanita dengan dengan segala kekuatan atau kelebihannya, kecantikan fisik maupun kelembutannya. Lagu ini menjadi andalan dalam Album keroncong Indra Utami Tamsir bertajuk Wanita Indonesia yang diluncurkan pada pertengahan 2016, yang berisi 13 lagu. Utami mengatakan, lagu Wanita merupakan karya komposer Ismail Marzuki, bergendre pop yang dikemas ulang menjadi keroncong. Indra menilai saat ini musik keroncong kurang begitu mendapat apresiasi dari anak muda masa kini. Karena itulah dia ingin terus memperkenalkan musik ini kepada generasi muda.
Pendengar, Indra Utami Tamsir adalah penyanyi Blora, Jawa Tengah. Dia pernah menerima penghargaan AMI AWARDS dari Yayasan Anugerah Musik Indonesia pada tahun 2013 sebagai penyanyi solo wanita kategori keroncong (langgam) terbaik. Saat itu Utami tampil berkolaborasi bersama orkes keroncong “Pesona Jiwa” pimpinan Koko Thole. Baiklah pendengar, berikut kita dengarkan sebuah lagu keroncong yang dibawakan oleh Indra Utami Tamsir berjudul Tanah Airku.
seperti judulnya, lagu ini menceritakan tentang keindahan alam tanah air Indonesia. Sebuah negara kepulauan yang subur, hijau, gunung-gunung yang menjulang, lembah, sungai dan hamparan pemandangan alam lainya yang luar biasa. Lagu ini merupakan lagu bergendre keroncong asli dan juga pernah dinyanyikan oleh sejumlah penyanyi keroncong Indonesia lainnya.
keberadaan Indra Utami Tamsir tergolong baru dalam dunia hiburan Indonesia, khususnya dalam jalur musik keroncong. Namun kemampuannya di bidang musik keroncong mendapat sambutan yang cukup baik di tengah masyarakat pencinta musik tanah air. Setelah peluncuran album bertajuk Wanita Indonesia pada 2016, Indra Utami Tamsir menyelenggarakan konser di sejumlah kota di pulau Jawa, yaitu di kota Blora, Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Bali dan diakhiri di Jakarta. Konser yang diadakan pada bulan September itu mengangkat tajuk yang sama dengan judul albumnya, Wanita Indonesia.
Untuk mengakhiri Pelangi Nada kali ini, kita dengarkan sebuah lagu yang dibawakan oleh Indra Utami Tamsir berjudul Cinta Sejati. Selamat mendengarkan dan sampai jumpa pada pelangi nada edisi berikutnya.// Wati