(Voinews) Dunia usaha menyambut gembira kebijakan pemerintah yang membatalkan penerapan PPKM Level 3 serentak pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) karena dinilai akan mendorong gairah ekonomi. Pembatalan ini akan mampu meningkatkan produktivitas perekonomian Indonesia di akhir tahun di mana berbagai sektor usaha seperti pusat perbelanjaan/mal, hotel, restoran, cafe, pusat hiburan dan wisata, transportasi, aneka UMKM punya kesempatan meningkatkan omzetnya untuk memperkuat arus kas di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, pembatalan itu menjadi momentum meningkatkan konsumsi rumah tangga untuk dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kuartal IV 2021 yang ditargetkan dikisaran 5,5 persen-6 persen. Dengan pembatalan ini akan sangat mungkin target tersebut tercapai bahkan terbuka kemungkinan di atas target di kisaran 6,5 persen-7 persen. ANTARA
(Voinews) Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sony Sulaksono mengatakan berdasarkan data yang dirilis IHS Market, purchashing manager index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober berada di posisi 57,2, di mana angka tersebut menunjukkan industri otomotif berada pada fase ekspansi, seiring pertumbuhan ekonomi pada kuartal III sebesar 3,51 persen. Sony lewat keterangannya di Jakarta, Selasa mengatakan, Kapasitas produksi yang dihasilkan sebesar 2,35 juta unit per tahun dan mampu menyerap lapangan pekerjaan sebanyak 1,5 juta orang. Sony menyampaikan penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) secara global menurut Bloomberg pada 2030 diprediksi mengalami pertumbuhan mencapai 28 juta unit. Dengan jumlah tersebut, setidaknya Indonesia akan menguasai pangsa pasar sebesar 30 persen. Kondisi tersebut juga membutuhkan infrastruktur charging station sekitar 9,89 unit, termasuk kebutuhan litium ion baterai sebesar 1,65 juta GWh.ANTARA
(Voinews) Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan perlunya kemitraan global untuk meningkatkan kapasitas negara-negara berkembang dalam mengatasi pandemi. Dia juga menekankan pentingnya mencapai target vaksinasi 40 persen populasi setiap negara hingga akhir 2021 yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pernyataan itu ia sampaikan dalam pertemuan virtual USAID Development Ministerial on COVID-19 yang diprakarsai Amerika Serikat dan dipimpin Administrator USAID Samantha Power, yang berlangsung secara virtual pada Senin malam (6/12) waktu setempat. Saat ini kesenjangan vaksinasi global masih lebar, di mana negara berpenghasilan rendah hanya menerima 0,6 persen dari seluruh vaksin yang ada. Sebanyak 96 negara masih belum memenuhi target WHO untuk mencapai 40 persen vaksinasi penduduknya pada akhir 2021, padahal waktunya tinggal beberapa minggu lagi. Sementara itu, Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan bahwa COVAX telah memainkan peran penting dan saat ini telah mendistribusikan lebih dari 600 juta dosis vaksin COVID-19 ke 144 negara dan teritori. ANTARA
(Voinews) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menggelar pertemuan masyarakat bersama Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi di Masjid NU At Taqwa Koga dan Kota Oarai, Ibaraki pada 4-5 Desember 2021. Berdasarkan laporan tertulis dari KBRI Tokyo pada Senin (6/12), kegiatan tersebut dihadiri para tokoh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang diantaranya Muhammad Anwar, Abdul Aziz, Mahmud Sulaiman serta Muhammad Yulianto. Selesai temu masyarakat di Masjid At Taqwa, KBRI Tokyo melakukan pelayanan dan konsultasi kekonsuleran yang membahas proses alih status visa Specified Skilled Worker (SSW), pencatatan kelahiran anak, lapor diri serta layanan pernikahan di Jepang Selain temu masyarakat Minggu (5/12), Dubes Heri meresmikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sahabat Indonesia di Kota Oarai, Ibaraki yang diinisiasi oleh Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia (KMKI) Jepang yang diketuai oleh Quirina Ariantje Patricia Mintje. Ini adalah merupakan PKBM Indonesia kelima di Jepang. Antara