Sumarno

Sumarno

16
November

 

(voinews.id) Kamboja mendorong pemulihan kegiatan pariwisatanya dengan mengizinkan wisatawan asing yang sudah divaksin Covid-19 sepenuhnya tidak perlu karantina mulai Senin (15112021).Sejak pandemi Covid-19 merebak pembatasan perjalanan telah menekan industri pariwisata Kamboja yang sedang berkembang.Melansir AFP pada Senin (15112021), pendapatan pariwisata Kamboja menjadi 1 miliar dollar AS pada 2020turun  hampir 5 miliar dollar AS pada 2019 ketika negara tersebut dapat menarik 6,6 juta wisatawan.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen membuat pengumuman tidak terduga Minggu bahwa semua wisatawan internasional dan pebisnis yang divaksinasi Covid-19 sepenuhnya dapat mengunjungi seluruh Kamboja secara bebas tanpa karantina mulai Senin (15112021).Keputusan Hun Sen itu mempercepat skema awal pembukaan kembali perjalanan pariwisata Kamboja.Sebelumnya Kamboja akan membuka kegiatan pariwisata di tempat-tempat pantai populer di Sihanoukvillepulau Koh Rongserta Dara Sakor mulai 30 November.kompas

16
November

 

(voinews.id) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah masih mengkaji keikutsertaan Indonesia dalam koridor perjalanan “Vaccinated Travel Lanes” (VTL) dengan sejumlah negaraguna memulihkan sektor pariwisata di masa pandemi COVID-19.Vaccinated Travel Lanes merupakan konsep pariwisata yang sedang digagas beberapa negara termasuk negara di kawasan Asia Pasifik untuk pejalan atau pelancong yang sudah mendapatkan dosis lengkap vaksin dan bisa membuktikannya dengan sertifikat vaksin.

Airlangga usai rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin mengatakan, kajian terhadap Vaccinated Travel Lanes terus dilakukan namun pemerintah terus memonitor tingkat kasus di berbagai negara.Ia menegaskan, pemerintah akan memantau kondisi pandemi COVID-19 di sejumlah negara sebelum melakukan kesepakatan perjalanan pariwisata dengan beberapa negara.antara

16
November

 

(voinews.id) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi  mengatakan,Indonesia dan Selandia Baru menegaskan pentingnya kesetaraan akses vaksin bagi semua negara untuk mempercepat dunia keluar dari pandemi COVID-19.Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan bilateral dengan Menlu Selandia Baru Nanaia Mahuta di Jakarta pada Senin.Menlu Retno Marsudi  ketika menyampaikan keterangan pers secara virtual mengatakan pihkanya menyambut baik peningkatan kerja sama kesehatan yang telah dilakukan oleh kedua negara selama pandemic.

Di antara kerja sama yang dimaksud adalah dukungan 684.400 dosis vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru untuk Indonesia melalui mekanisme berbagi dosis (dose-sharing) yang diterima bulan lalu.Selain itu kerja sama kedua negara juga dilakukan melalui Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk meningkatkan kualitas tes COVID-19 serta dengan UNICEF untuk meningkatkan kapasitas kesehatan publik serta sejumlah peralatan medis di Indonesia.antara

16
November

 

(voinews.id) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hingga kini masih ada dua negara di dunia yang belum juga memulai program vaksinasi Covid-19 terhadap warganya.Direktur Jenderal WHO,Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kedua negara itu adalah Eritrea dan Korea Utara.Tedros saat konferensi pers pada Senin (1511) menegaskansemua negara sudah memulai vaksinasi kecuali dua negara Eritrea dan Republik Demokratik Korea (Korea Utara).Pernyataan Tedros itu diucapkan menyusul lonjakan Covid-19 yang dihadapi beberapa negara, terutama di kawasan Eropa.

WHO melaporkan kenaikan infeksi Covid-19 di Eropa pada pekan lalu menjadi yang tertinggi dibandingkan kawasan lainnya yakni mencapai 2 juta kasus.Sementara itu angka kematian Covid-19 di Eropa juga mencapai 27 ribu selama sepekan terakhir melebih setengah kasus kematian global dalam rentang waktu yang sama.cnnIndonesia