Sumarno

Sumarno

05
February

(voinews.id)Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar mengaku diminta menjadi komunikator, untuk menjembatani komunikasi Pemerintah Provinsi Papua Barat dan pemerintah pusat, terutama dalam percepatan pembangunan di wilayah tersebut. Hal itu dikatakannya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis. Harapan itu mengemuka dalam pertemuan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Billy di Kantor Gubernur Papua Barat, di Manokwari, Kamis, sebagai rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya selama empat hari.

Pertemuan membahas pelaksanaan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada September tahun lalu. Billy menuturkan bahwa pertemuan dengan Gubernur Mandacan, antara lain untuk mendapatkan masukan terkait dengan penyusunan rencana aksi Inpres tersebut. (antara)

05
February

(voinews.id)Provinsi Sulawesi Utara mengekspor biji pala ke Belanda dan Argentina di akhir Januari 2021. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Edwin Kindangen di Manado, Kamis mengatakan, ekspor 10,5 ton biji pala ke Argentina mampu menghasilkan devisa sebesar 30.125 dolar Amerika. Sementara ekspor 13 ton biji pala ke Belanda bernilai 84.539 dolar Amerika.

Menurut Edwin, kedua negara ini sudah lama menjadi pasar ekspor biji pala, sehingga harus dijaga dengan baik. Pasar Eropa, memang penikmat produk biji pala asal Sulawesi Utara yang dijadikan bahan rempah, farmasi, bahan makanan, dan aroma terapi. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan penghasil pala terbesar di Sulut dan sudah menjadi primadona berbagai negara. (antara)

05
February

(voinews.id)Nilai ekspor sarang burung walet asal Sumatra Barat mencapai 300 miliar  rupiah sepanjang 2020 berdasarkan data yang dihimpun Balai Karantina Pertanian Padang selaku lembaga yang melakukan sertifikasi.Kepala Balai Karantina Pertanian Padang Iswan Haryanto di Padang, Kamis (4/2  mengatakan, sepanjang 2020 tercatat 23,6 ton sarang burung walet senilai 300 miliar  rupiah asal Sumatera Barat diekspor ke Tiongkok.

Menurut dia, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor terbesar sarang burung walet di dunia.Iswan Haryanto menegaskan, tingginya permintaan pasar menuntut Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas.Hal ini selaras dengan program Gerakan Tiga Kali Ekspor yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.MediaIndonesia

05
February

(voinews.id)Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan   akan berkolaborasi dengan Vietnam dalam bidang sektor perikanan budi daya, khususnya dalam teknologi pembesaran lobster.Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengatakan, Vietnam memiliki pengalaman keberhasilan pada bidang budi daya, khususnya dalam teknologi pembesaran lobster.

Menurut Trenggono, melalui kerja sama dengan negara yang telah memiliki keberhasilan dalam budidaya, sektor budidaya perikanan Indonesia  dapat  lebih baik dan berdaya saing tinggi.Tidak hanya dalam sektor budi daya, Trenggono juga mengutarakan harapannya agar dapat bersinergi untuk bidang pengolahan produk perikanan.Antara