(voinews.id) Korea Utara menyatakan telah mengendalikan wabah Covid-19 di negaranya. Media pemerintah melaporkan penurunan kasus terjadi tujuh hari berturut-turut hingga Jumat (27/5) saat petugas kesehatan mengintensifkan pengujian dan perawatan. Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah memberitakan "kemajuan" telah terjadi dalam mendiagnosis dan merawat pasien berkat "usaha dan dedikasi" pekerja medis.
Kantor berita KCNA, seperti dikutip AFP pada Jumat (27/5) menyebutkan, angka kasus penyakit dan kematian secara nasional telah menurun drastis. cnn
(voinews.id) Kementerian Pertanian, Pangan dan Pedesaan Jumat menyatakan, Korea Selatan memusnahkan lebih dari 1.000 babi dalam upaya mencegah penyebaran demam babi Afrika (ASF) menyusul wabah virus pertama tahun ini. Penyakit hewan itu muncul di sebuah peternakan babi di Hongcheon, daerah yang berjarak sekitar 100 km dari timur Seoul pada Kamis (26/5).
Kemunculan Itu menandai kasus pertama nasional sejak 5 Oktober tahun lalu. Pejabat karantina sudah memusnahkan sekitar 1.175 babi di peternakan tersebut pada Jumat. Perdana Menteri Han Duck-soo menginstruksikan para pejabat agar sepenuhnya menerapkan langkah-langkah karantina melalui "pengerahan seluruh sumber daya yang ada" untuk membendung penyebarannya sekaligus melacak infeksi secara tepat. antara
(voinews.id) Dewan Keamanan Nasional (NSC) Korea Selatan menggelar rapat mengenai peluncuran rudal Korea Utara (Korut). Dalam pernyataannya kantor presiden Korea Selatan mengecam keras uji coba senjata terbaru negera tetangga itu. Presiden Korea Selatan yang baru Yoon Suk-yeol memimpin langsung rapat pada Rabu (25/5/2022).
Ia memerintahkan pejabatnya untuk memperkuat langkah pencegahan dengan Amerika Serikat. Sebelumnya dilaporkan militer Korea Selatan menyatakan, Korea Utara menembakan tiga rudal balistik ke laut sebelah timur negaranya. Peluncuran rudal ini dilakukan beberapa jam setelah presiden AS Joe Biden meninggalkan kawasan usai menggelar kunjungan pertamanya ke Asia. republika
(voinews.id) Tedros Adhanom Ghebreyesus dikonfirmasi kembali mengemban masa jabatan lima tahun sebagai Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (24/5/2022). Dia langsung terpilih karena tidak ada kandidat lain dalam pemilihan yang dilakukan di Majelis Kesehatan Dunia ke-75 di Jenewa, Swiss.
Sosok pria berusia 57 tahun ini adalah orang Afrika pertama yang memimpin badan tersebut. Dia juga adalah satu-satunya direktur jenderal yang tidak memiliki gelar dalam bidang kedokteran medis. republika