Sumarno

Sumarno

25
May

 

(voinews.id) Otoritas Irak menutup sementara gedung-gedung publik dan bandara setempat setelah badai pasir kembali datang menerjang awal pekan ini. Badai pasir ini tercatat sebagai badai pasir ke-9 yang menerjang wilayah Irak sejak pertengahan April lalu.

Dilansir AFP Selasa (24/5/2022) juru bicara Kementerian Kesehatan Irak, Seif al-Badr mengatgakan,  lebih dari 1.000 orang dilarikan ke rumah sakit setempat karena mengalami gangguan pernapasan akibat badai pasir yang menerjang pada Senin (23/5) waktu setempat. Dampak badai pasir juga dirasakan Kuwait, negara tetangga Irak, penerbangan terpaksa dibatalkan untuk kedua kalinya pada bulan ini,detik

25
May

(voinews.id) Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di negara bagian Assam, India menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dan lebih 650.000 lainnya mengungsi dalam 10 hari terakhir. Menurut  para pejabat Selasa, musim hujan lebat adalah fenomena alam tahunan di Assam, menimbulkan banjir dan longsor yang memaksa penduduk pergi meninggalkan rumah.

Sungai Brahmaputra, salah satu sungai terbesar di dunia yang mengalir dari Tibet ke India dan bermuara di Bangladesh, meluap dan merendam lebih dari 1.800 desa di 26 kecamatan di Assam bulan ini. Reuters

23
May

 

(voinews.id) Pemerintah Rusia menyatakan siap melanjutkan pembicaraan dengan Ukraina. Saat ini proses dialog masih dibekukan atas inisiatif Kiev. Hal tersebut dikatakan asisten presiden Rusia Vladimir, Medinsky dalam wawancara dengan stasiun televisi Belarusia, ONT, Minggu (22/5/2022).

Medinsk menekankan, Rusia tidak pernah menolak pembicaraan/ termasuk di tingkat atas. Vladimir Putin telah berulang kali menegaskan hal ini. Medinsky menegaskan, masalahnya adalah persiapan serius diperlukan untuk pertemuan tingkat tinggi, pertemuan antara presiden. Republika

23
May

 

(voinews.id) Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) Michelle Bachelet memulai kunjungan ke Tiongkok pada Senin (23/5/2022). Perjalanan pertama oleh pemegang jabatan sejak 2005 ini dilakukan dalam upaya konfirmasi masalah HAM di negara itu.

Kantor Bachelet sebelumnya menyatakan, tujuan kunjungannya benar-benar berfokus pada dialog dengan pihak berwenang Tiongkok tentang berbagai masalah HAM domestic, regional dan global. Selama perjalanan enam hari mulai 23 hingga 28 Mei, Bachelet akan mengunjungi Xinjiang. Republika