Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan wilayah tersebut sangat siap menerima kedatangan wisatawan mancanegara, meskipun saat ini ada wabah virus corona yang melanda dunia. Wayan Koster usai memimpin rapat koordinasi tentang penanganan berbagai dampak virus corona terhadap pariwisata Bali di Denpasar, Senin mengatakan, Bali sudah memiliki sistem monitoring yang baik, yang sudah teruji sejak merebaknya kasus flu burung, SARS dan sebagainya.
Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjok Artha Adhana Sukawati dalam rapat yang dihadiri berbagai komponen pariwisata, seperti Angkasa Pura Bali, Otoritas Bandara, Balai Karantina, dan berbagai pihak terkait, menegaskan sejauh ini Bali sangat aman dan sama sekali belum ada wisatawan yang terduga terpapar virus corona jenis baru itu. (antara)
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah memastikan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia aman dan tidak terdampak dari virus Corona yang sedang mewabah di negara asal mereka. Ida Fauziyah di Jakarta, Senin mengatakan, mereka sudah bekerja di Indonesia sebelum ada wabah virus Corona. Ida mengatakan, bagi TKA asal Tiongkok yang baru saja kembali dari negaranya untuk merayakan Tahun Baru Imlek tetap akan diberlakukan standar yang sama dengan TKA lain untuk masuk ke Indonesia dari Kementerian Kesehatan.
Ia mengatakan, pemerintah tidak akan menghalangi TKA asal Tiongkok jika ingin kembali ke negaranya sebab yang perlu diantisipasi adalah mereka yang datang dari negara tersebut. Ia menyebutkan terdapat 40 ribu TKA asal Tiongkok yang berada di Indonesia dan mayoritas bermukim di Sulawesi Tengah, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Maluku. (antara)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut investasi Jepang di bidang perikanan dan pariwisata di Natuna, Kepulauan Riau segera dimulai tahun ini. Luhut menyampaikan hal tersebut setelah bertemu dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii di Jakarta, Senin. Menurut Luhut, kedatangan Duta Besar Ishii membahas mengenai rencana kerja sama dan investasi Jepang di Indonesia.
Sementara itu Duta Besar Ishii mengatakan, investasi Jepang di Indonesia cukup besar, bahkan nilainya mencapai 4,1 miliar dolar Amerika pada 2019. (antara)
Pameran seni berjudul "Kalung Khatulistiwa" secara resmi dibuka pada Senin, 3 Februari oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dan Plt. Direktur Jenderal untuk Urusan Amerika dan Eropa dari Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah, di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran koleksi lukisan seniman Rusia tersebut diselenggarakan untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara Federasi Rusia dan Republik Indonesia. Duta Besar Vorobieva mengatakan dia (perempuan-red)) memiliki nama lain untuk koleksi itu, yaitu “Indonesia, My Love” karena dia percaya bahwa itu benar-benar mewakili apa yang dirasakan orang Rusia tentang Indonesia.
“Betapa berhasil dan dinamisnya ikatan antara Rusia dan Indonesia selama tujuh dekade itu. Betapa dekatnya hubungan kedua bangsa. Saling percaya dan persahabatan yang tulus adalah prinsip dasar yang menyatukan kita, membantu mempromosikan kerja sama dan interaksi bilateral kita dan struktur regional dan internasional. Tentu saja, "Kalung Khatulistiwa" berarti bahwa Indonesia seperti permata, dari koleksi permata, meluas di sepanjang khatulistiwa. Saya juga suka memberinya nama lain untuk koleksi tersebut, "Indonesia my love", karena ketika Anda akan melihat lukisan, Anda akan merasakan perasaan cinta yang sangat hangat, persahabatan yang diterjemahkan oleh lukisan-lukisan ini. Begitulah perasaan orang Rusia tentang Indonesia.”
Koleksi lukisan yang dipamerkan terdiri lebih dari 50 karya yang dilukis oleh maestro Rusia selama 20 tahun terakhir. Lukisan-lukisan tersebut mewakili gambar dan adegan yang disaksikan oleh seniman-seniman Rusia ini selama tur mereka ke berbagai pulau di Indonesia seperti Jawa, Bali, Lombok, dan Kalimantan. Koleksi ini dikuratori oleh "Biro Ekspedisi Kreatif" nirlaba, yang dipimpin oleh Vladimir Nikolaevich Anisimov, anggota Akademi Seni Rusia. Selain lukisan, pengunjung juga akan dapat melihat foto-foto dan dokumen-dokumen dari Arsip Historis dari Koleksi Diplomatik Hubungan Indonesia-Rusia, yang merupakan koleksi Arsip Nasional Indonesia(ANRI) dan koleksi Departemen Sejarah dan Dokumenter dari Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia. Pameran ini dibuka mulai 3 Februari hingga 17 Februari 2020. (VOI / SAYEE SHREE L.R / AHM/edit r)