Sumarno

Sumarno

06
August

 

Presiden Joko Widodo meminta pembentukan Badan Riset Nasional segera diselesaikan, sehingga Indonesia tidak tertinggal dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Permintaan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka rapat kabinet paripurna membahas Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara-RAPBN 2020 beserta Nota Keuangannya di Istana Negara Jakarta, Senin.

Ia menyebutkan badan tersebut berperan penting sehingga Indonesia tidak tertinggal dalam era disrupsi teknologi sekarang ini. Kepala Negara juga menyinggung mengenai peningkatan kualitas sistem pendidikan dan pelatihan yang harus dirancang dengan cara baru. Oleh sebab itu reformasi di bidang pendidikan dan pelatihan menjadi kunci, baik pelatihan maupun pendidikan vokasi. 

 

Antara.

06
August

 

Sebanyak 40 ton pisang tanduk dan pisang kepok diekspor dari Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur menuju ke Malaysia. Seorang eksportir pisang, Adi, di Sidoarjo, Senin mengatakan, saat ini kebutuhan pisang di pasar Malaysia masih cukup besar.

Dikatakan, pihaknya akan lebih maksimal untuk memperluas jaringan ke petani pisang agar produksi bisa meningkat. Sementara itu, Direktur Utama Puspa Agro Abdullah Muchibuddin menyatakan siap menjalin kerja sama dengan para pemasok pisang di daerah-daerah untuk bisa memenuhi permintaan pasar yang sudah terbuka lebar. 

 

Antara.

06
August

 

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution optimis bahwa pertumbuhan ekonomi 2019 akan sesuai target dalam APBN sebesar 5,3 persen, meskipun di kuartal kedua 2019 hanya mencapai 5,05 persen.

Darmin Nasution di Jakarta, Senin menjelaskan, gejolak ekonomi global seperti adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok  turut memberi dampak kepada perekonomian dalam negeri, sebab kondisi ekonomi Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada faktor domestik saja. 

 

Antara.

06
August

 

Presiden Joko Widodo meminta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-RAPBN 2020 dapat memberikan gambaran mengenai kekuatan dan daya tahan ekonomi nasional di tengah gejolak ekonomi global.

Presiden Joko Widodo ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna membahas RAPBN 2020 beserta nota keuangannya di Istana Negara Jakarta, Senin mengatakan, ia masih melihat di tahun 2020, ekonomi global masih penuh dengan ketidakpastian.

Menurut Kepala Negara, di tengah kondisi global seperti itu, RAPBN 2020 harus bisa menggambarkan kekuatan dan daya tahan ekonomi nasional dalam menghadapi gejolak eksternal. Sekaligus memperlihatkan arah politik anggaran Indonesia ke depan yaitu lebih fokus untuk investasi pembangunan sumber daya manusia. Ia juga mengharapkan arah penggunaan APBN sebagai instrumen utama akselerasi daya saing ekonomi Indonesia.

 

Humas Setkab.