Pertemuan Menteri-menteri Tenaga Kerja di kawasan ASEAN menyepakati sembilan langkah untuk mengantisipasi perubahan pekerjaan di masa depan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri usai menghadiri pertemuan Menteri-menteri Tenaga Kerja di Singapura, Senin (29/4). Hanif Dhakiri mengatakan, kesembilan langkah tersebut diantaranya adalah memperkuat kapasitas lembaga publik dan swasta untuk mempersiapkan tenaga kerja melalui program pelatihan, peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Selain itu ada langkah meningkatkan partisipasi perempuan, difabel, dan lansia ke pekerjaan yang layak dengan mengadopsi kebijakan, inisiatif, dan pelatihan keterampilan teknologi dan platform digital. Langkah lainnya mendorong dan mendukung upaya bisnis, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah untuk berinvestasi dalam pekerjaan yang layak sesuai dengan standar Internasional demi meningkatkan kuantitas dan kualitas pekerjaan. (antara)
Otoritas Pelabuhan Singapura (MPA) memberikan dukungan terhadap rencana Indonesia mencalonkan kembali menjadi Anggota Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) Kategori C periode 2020-2021. Menurut siaran pers yang dirilis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, dukungan itu disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) Maritime and Port Authority of Singapore (MPA) Quah Ley Hoon saat berkunjung ke kantor Ditjen Hubungan Laut, Senin. Otoritas Pelabuhan Singapura Singapore pun menyambut baik dan mendukung diterimanya paper Traffic Seperation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok pada sidang IMO-Navigation Communication Search and Rescue ke-5 pada Januari 2019. (bisnisindonesia)
Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Sofyan Djalil mengatakan, hubungan bilateral Indonesia dan Azerbaijan semakin berkembang di berbagai bidang. Demikian disampaikan Sofyan Djalil, di Jakarta, Senin (29/4) dalam pidatonya saat menghadiri Perayaan HUT ke-101 Republik Demokratik Azerbaijan dan Peringatan 100 Tahun Layanan Diplomatik Azerbaijan. Ia menjelaskan di bidang perekonomian nilai perdagangan kedua negara senilai lebih dari 500 juta US Dolar di 2018. Ia berharap kedepannya kedua negara semakin meningkatkan kemitraan di bidang perdagangan dan investasi khususnya di bidang energi. Ia juga mengingatkan mengenai pentingnya people to people contact dalam meningkatkan kemitraan kedua negara.
“Dalam hal ini kami menyambut inisiatif untuk mendorong people to people contact melalui berbagai kerjasama sosial budaya antara kedua negara. Di antaranya adalah pendirian pusat studi Indonesia di Baku dan Azerbaijan Corner di Jakarta, festival tahunan budaya Indonesia di Baku, serta pengembangan pencak silat di Azerbaijan. Saya yakin hal-hal ini akan semakin memperkuat persahabatan dan saling pengertian antara rakyat Indonesia dan Azerbaijan.”
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Duta Besar Republik Azerbaijan Ruslan Nasibov menegaskan, hubungan politik tingkat tinggi antara kedua negara didasarkan pada prinsip-prinsip persahabatan, saling menghormati dan kerja sama. Kerjasama bilateral di bidang layanan publik kedua negara juga berkembang pesat. Ia mengatakan bahwa tahun ini, Azerbaijan akan menjadi ketua dalam Gerakan Non-Blok (GNB) dan akan mengadakan KTT GNB pada 21-26 Oktober 2019 mendatang. KTT GNB kali ini mengambil tema “KTT GNB Baku: Menjunjung Prinsip-prinsip Bandung, untuk Memastikan Respon Terpadu dan memadai terhadap Tantangan Dunia Kontemporer”. Ia berharap Indonesia sebagai salah satu pendiri GNB akan aktif berpartisipasi dalam KTT ini. (voi/sekar)
ASEAN dan entitas terkait membahas kemajuan yang telah mereka buat dan bagaimana mereka dapat memperkuat kolaborasi dalam mencapai ASEAN yang lebih terintegrasi dan berfokus pada masyarakat pada Forum ke-3 Entitas Terkait ASEAN yang diadakan di Jakarta, pada hari Senin (29/4). Kepada Voice of Indonesia, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Korporat, AKP Mochtan mengatakan bahwa forum ini melibatkan semua entitas dan untuk meningkatkan dialog antara negara-negara anggota.
“Saya sangat senang ada Forum Ketiga Entitas Terkait ASEAN. Forum ini sebenarnya untuk mempertemukan semua entitas dan meningkatkan dialog di antara mereka. Kami mendapat hak istimewa untuk menjadikan Thailand sebagai ketua ASEAN yang ikut serta dalam delegasi yang sangat kuat dari Bangkok termasuk Direktur Jenderal urusan ASEAN yang akan menghadirkan kepemimpinan ASEAN di bawah Thailand. Jadi ini akan menjadi acara yang menyenangkan dan kami sangat senang dapat turut serta. Ini bukan hanya untuk Indonesia dan Thailand tetapi juga seluruh negara anggota. Akan hadir juga semua duta besar sebagai perwakilan tetap disini, serta bertemu dengan perwakilan entitas.”
Sementara itu dalam sambutan pembukaannya, Perwakilan Tetap Thailand untuk ASEAN Phasporn Sangasubana menggarisbawahi bahwa forum tersebut adalah inisiatif yang berguna dari Sekretariat ASEAN karena menyediakan platform bagi entitas untuk berinteraksi dengan Sekretariat sebagai pusat saraf ASEAN. Phasporn yakin bahwa platform ini akan membantu memperkuat pembangunan komunitas ASEAN. (voi/nuke)