28
November

 

VOInews.id- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan menyetujui perpanjangan masa jeda kemanusiaan di Gaza, jika lebih banyak sandera Israel dibebaskan. Dalam video pernyataan yang dirilis oleh kantornya pada Minggu (26/11), Netanyahu mengatakan telah berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden dan memberitahu Biden bahwa dia akan menyetujui perpanjangan jeda kemanusiaan dengan imbalan pembebasan 10 sandera untuk setiap hari tambahan jeda tersebut.

 

Namun, dia kembali menegaskan bahwa setelah jeda, Israel akan melanjutkan operasi militernya di Gaza dengan tujuan akhir "melenyapkan kelompok Hamas" Palestina dan memulangkan semua sandera yang tersisa. Selama pembicaraan telepon tersebut, Netanyahu dan Biden berjanji untuk terus mengupayakan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan menegaskan bahwa "pekerjaan mereka belum selesai". Biden menyambut baik pembebasan sandera oleh Hamas selama tiga hari terakhir, termasuk pembebasan gadis Amerika berusia 4 tahun, Avigail Idan, menurut keterangan dari Gedung Putih.

 

Biden dan Netanyahu juga membahas jeda kemanusiaan dalam pertempuran antara Israel dan Hamas dan lonjakan “bantuan kemanusiaan tambahan yang sangat dibutuhkan” ke Gaza. Netanyahu disebut berterima kasih kepada Biden atas “usahanya yang tak kenal lelah” untuk membantu menengahi dan melaksanakan sepenuhnya perjanjian penyanderaan tersebut. “Kedua pemimpin sepakat untuk tetap berkomunikasi erat selama beberapa hari mendatang,” kata Gedung Putih.

 

Jeda kemanusiaan selama empat hari yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS mulai berlaku pada Jumat (24/11). Selama itu, Israel menghentikan sementara serangannya di Gaza. Dalam dua hari pertama jeda, Hamas dan Israel menukar 41 warga Israel dan warga asing dengan 78 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.

 

Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Pertempuran itu telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan, sementara Israel mencatat 1.200 korban jiwa.

 

Antara

27
November

 

VOinews.id- Sierra Leone mengumumkan pembatasan jam malam nasional setelah kelompok bersenjata tak dikenal menyerang barak militer dan berusaha menerobos masuk gudang senjata di Ibu Kota Freetown, kata pemerintah, Minggu. Melalui pernyataan pemerintah menyebutkan bahwa pasukan keamanan telah mengamankan situasi.

 

"Pada Minggu dini hari, sejumlah orang tak dikenal berupaya masuk ke gudang senjata militer di barak Wilberforce. Namun, berhasil digagalkan," kata Menteri Informasi Chernor Bah melalui pernyataan. “Jam malam nasional telah diumumkan dan segera berlaku di seluruh negeri. Kami sangat mengimbau warga untuk tetap berada di rumah,” menurut pernyataan tersebut.

 

REUTERS

27
November

 

VOInews.id- Jeda pertempuran antara Hamas dan Israel yang dimulai pada Jumat (24/11) memungkinkan pengiriman lebih banyak pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dilanda perang. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) pada Jumat mengatakan bahwa 200 truk dikirim ke perlintasan Rafah antara Mesir dan Gaza,. Selain itu, sebanyak 137 truk mencapai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Pengiriman itu menandai konvoi bantuan kemanusiaan terbesar ke Gaza sejak meletusnya konflik antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

27
November

 

VOInews.id- Pimpinan militer Israel  mengatakan bahwa pasukan Israel akan melanjutkan serangan di Jalur Gaza ketika jeda kemanusiaan sementara dengan Hamas berakhir. “Kami akan segera kembali bermanuver di Gaza, memusnahkan Hamas, dan memberikan tekanan besar demi membebaskan sebagian besar sandera yang ditahan di Gaza,” kata Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel Herzi Halevi kepada korporasi penyiaran Israel.

 

“Pada Jumat, kami telah menyelesaikan prosedur gelombang pertama pemulangan sandera perempuan dan anak-anak yang disandera Hamas. Hari ini (Sabtu), dan beberapa jam kemudian, saya berharap gelombang kedua akan tiba,” tambahnya. Israel dan Hamas menukar 24 warga Israel dan warga asing dengan 39 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel pada Jumat atau hari pertama dari empat hari jeda kemanusiaan. Berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertikai, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.

 

Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak dan lebih dari 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut. Korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang.

 

Sumber: Anadolu

Page 50 of 1154