Monday, 21 October 2019 13:30

Indonesia-Eurasia Perluas Kerja Sama 18 Sektor Ekonomi

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Anggota Dewan Menteri untuk Integrasi Ekonomi dan Makroekonomi Eurasian Economic Commission (EEC) Eurasian Economic Union (EAEU) Sergey Glasyev melakukan pertemuan bilateral membahas perdagangan dan investasi untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara anggota EEC. Negara anggota EEC adalah Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan dan Rusia. Pertemuan dilakukan di sela-sela rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang,  Banten Kamis (17/10). Sebelum pertemuan bilateral dimulai, Menteri Sergey menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa stan di TEI 2019. Pertemuan dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MOC) antara Indonesia dan EEC, sebagai bentuk komitmen kedua pihak mempererat hubungan ekonominya.

Enggartiasto Lukita  mengatakan, pertemuan ini merupakan implementasi dari visi Presiden Joko Widodo dalam meningkatan ekspor, yaitu dengan membuka pasar baru bagi produk Indonesia, dan Eurasian Economic Union (EAEU)adalah pasar nontradisional.

Lebih lanjut Enggartiasto menegaskan, Memorandum Kerja Sama (MOC) akan dijadikan landasan bagi kedua pihak untuk memulai kerja sama teknis di berbagai bidang guna peningkatan perdagangan dan investasi, seperti pertukaran informasi dan pengalaman, studi bersama dan mendorong interaksi bisnis. Bidang kerja sama MOC mencakup 18 sektor antara lain perdagangan barang, jasa, investasi, industri, pertanian, transportasi, energi, persaingan usaha dan hak kekayaan intelektual. Engggartiasto menegaskan, penandatanganan tersebut merupakan tonggak sejarah baru bagi kedua pihak. Menteri Sergey baru saja dilantik dan kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Menteri Sergey ke luar negeri. Hal ini memperlihatkan komitmen kedua pihak dalam peningkatan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota EEC. EEC sebelumnya sudah menandatangani MOC serupa dengan negara ASEAN lainnya. Pada pertemuan bilateral terebut, kedua Menteri juga membahas tentang kerja sama dalam konteks ASEAN-EEC Dialogue. Untuk itu, Indonesia harus memanfaatkan kerja sama ini untuk membangun momentum dan mendorong daya saing Indonesia, khususnya dengan EEC. Indonesia dan EEC akan melakukan pertemuan pertama Joint Working Group pada semester pertama 2020 untuk mengidentifikasi kerja sama konkrit yang dapat dilakukan oleh kedua pihak. Ia menambahkan, pada pertemuan ini pihaknya juga membahas isu-isu hambatan perdagangan diantaranya eksportasi kelapa sawit yang merupakan produk ekspor komoditas unggulan Indonesia ke negara EEC.

Read 652 times