Thursday, 21 November 2019 08:20

KLHK Gelar Operasi Simpatik Pemulihan Ekosistem Gunung Tilu dan Papandayan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Operasi Simpatik Pemulihan Ekosistem di Cagar Alam Gunung Tilu Kabupaten Bandung dan Gunung Papandayan Kabupaten Garut, Senin 18 November lalu. Dalam operasi simpatik tersebut Ditjen Penegakan Hukum (Gakkum) bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Perum Perhutani Pencegahan dan Pengamanan Hutan (KPH) Bandung Selatan, TNI, Polri dan perangkat daerah setempat.

Kepala Sub Direktorat Pencegahan dan Pengamanan Hutan (PPH) Wilayah Jawa dan Bali, Taqiuddin menuturkan tim gabungan ini berupaya melakukan pemulihan kawasan hutan DAS Citarum yang selama ini sudah banyak beralih fungsi lahan menjadi perkebunan sayuran.

Dikatakannya, selama ini di kawasan cagar alam terdapat aktivitas pertanian, seperti menanam sayuran dan lainnya. Sehingga kawasan yang seharusnya hutan dan menjadi kawasan lindung sebagian mengalami degradasi. Aktivitas illegal tersebut berdampak terhadap perubahan ekosistem dan berkurangnya fungsi hutan. Pada saat musim kemarau terjadi kekurangan air atau kekeringan, sedangkan pada musim hujan ancaman banjir dan longsor mengancam kehidupan masyarakat.

Selain lahan hutan yang terancam menyusut, keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya ikut berkurang. Menurut Taqiuddin Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan dan Cagar Alam  Gunung Tilu selama ini merupakan habitat satwa dan tumbuhan tertentu.

Taqiuddin menambahkan, sebelum pelaksanaan operasi pihaknya telah melakukan rangkaian kegiatan, berupa sosialisasi dan penyadartahuan kepada masyarakat sekitar hutan dan peringatan secara tertulis. Bahwa selama ini masyarakat telah bertani di kawasan cagar alam atau taman wisata alam yang dilindungi.

Taqiuddin menambahkan, dengan terbebasnya perambahan Cagar Alam Gunung Papandayan dan Gunung Tilu secara perlahan kawasan tersebut akan mengalami suksesi secara alami menjadi hutan kembali. Pada akhirnya hutan yang sudah pulih akan memberikan kontribusi bagi pengatur tata air dan pencegah banjir.

Selama ini tim gabungan telah menyelamatkan lahan sekitar 7.000 hektare dari rambahan masyarakat. Dan yang telah digunakan sebagai lahan perkebunan sekitar 300 hektar di Cagar Alam dan Taman Wisata Alam. 

Read 686 times