Monday, 10 February 2020 11:17

Hilirasi Produk Unggulan, Menristek Usulkan Drone Hingga Garam

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kementerian Riset dan Teknologi (kemenristek) mengusulkan 6 produk dalam hilirisasi produk unggulan kepada Presiden Joko Widodo. Produk tersebut mulai dari drone untuk kebutuhan militer hingga makanan kaleng dan garam.

Menristek Bambang Brodjonegoro, Kamis di Kantor Presiden, Jakarta, menyampaikan Presiden hendak memberikan fokus kepada beberapa produk inovasi dalam negeri. Seluruhnya telah diperlihatkan kepada Presiden saat Rapat Koordinasi Riset dan Teknologi pekan lalu.

Pertama, soal Drone untuk keperluan militer. Menurut Bambang, Drone tersebut nantinya akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Len Industri (Persero). Pesawat tanpa awak ini akan digunakan untuk menjaga keamanan dalam negeri, terutama di perbatasan.

Kedua, bahan bakar nabati. Produk ini nantinya akan berbeda dengan program B20, karena menggunakan mayoritas bahan baku dari inti sawit dan katalis. Produk ini bisa menghasilkan bensin, diesel, hingga avtur.

Ketiga, stem cell untuk pengobatan patah tulang. Produk ini sudah terbukti bisa menyembuhkan secara instan korban patah tulang hingga kembali normal, meskipun tidak dalam waktu singkat.

Keempat, garam industri terintegrasi. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mendesain suatu mesin produksi yang bisa mengubah garam petani menjadi garam untuk kebutuhan industri. Terkait hal ini, Bambang mengatakan sudah ada pabrik percontohan di Gresik. Presiden telah menugaskan agar pabrik ini diperbanyak di daerah lain terutama yang banyak petani garamnya sehingga nasib mereka jadi lebih baik.

Kelima, makanan kaleng. Saat ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengembangkan teknologi tanpa kimia untuk mengembangkan makanan khas Indonesia dalam bentuk kaleng.

Bambang menyampaikan bahwa selama ini makanan kaleng hanya sejenis yaitu sarden atau kornet yang berisikan ikan atau daging saja. Pihaknya mendorong agar Usaha Kecil dan Menengah dapat mengembangkan makanan lokal dalam bentuk kaleng.

Keenam, kapal datar. Kapal ini nantinya bisa digunakan oleh para nelayan dengan harga terjangkau. Proses pembuatan kapal ini pun hanya memakan waktu 60 hari, dan sudah teruji dapat dipakai untuk transportasi antarpulau menghadapi gelombang tinggi.

Read 667 times