Thursday, 08 March 2018 07:14

Kunjungan Duta Besar Negara Timur Tengah Dan Afrika Utara Ke Lampung.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Direktorat Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Lampung telah menyelenggarakan kegiatan “Familiarization Trip for Ambassadors of Middle East and North African Countries". Duta Besar negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara berkunjung ke Provinsi Lampung, pada 5 hingga 7 Maret 2018. Familiarization Trip ini diikuti oleh Duta Besar dan wakil duta besar negara Maroko, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia, Kuwait yang ada di Jakarta. Sementara dari Kementerian Luar Negeri RI diwakili oleh Direktur Timur Tengah, Sunarko dan Duta Besar RI untuk Yaman, Nurul Aulia.

Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Provinsi Lampung yang mewakili Gubernur Provinsi Lampung, bersama jajaran pejabat di lingkungan Provinsi Lampung menerima para Duta Besar dan Wakil Duta Besar di Pendopo Provinsi. Paparan mengenai latar belakang serta peluang investasi, ekonomi dan pariwisata Lampung diperlihatkan agar para Duta Besar dan Wakil Duta Besar mengenal besarnya potensi provinsi yang dijuluki 'treasure of Sumatera' itu. Dengan penduduk berjumlah 8,3 juta jiwa Lampung adalah provinsi dengan tenaga produktif terbesar kedua di pulau Sumatera. Lampung juga menjadi salah satu sentra padi dengan produksi sebesar 4,3 juta ton per tahun. Selain itu, Lampung merupakan penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia, serta menyumbang 26 persen produksi kopi robusta nasional. Hasil pertanian dan perkebunan lain yang menjadi andalan provinsi Lampung adalah kakao, lada, jagung, sawit, pisang dan nanas.  Dubes Nurul Aulia yang mewakili Kemlu dalam acara di Pendopo Provinsi menyatakan bahwa kegiatan Familiarization Trip ini merupakan jembatan untuk mengenalkan berbagai potensi di Indonesia sekaligus mendorong perdagangan antar dua kawasan, yaitu Lombok dan lampung. Menutup rangkaian Familiarization Trip di Lampung, para Duta Besar dan Wakil Duta Besar negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara yang hadir merasa terkesan dengan keindahan alam serta potensi ekonomi dan investasi yang dimiliki Lampung. Mereka berjanji akan mendorong Pemerintah masing-masing untuk meningkatkan kehadirannya di Provinsi Lampung melalui kerja sama investasi, perdagangan dan pariwisata.

Indonesia Kembali Menunjukkan Komitmennya Dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia.

Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan perdamaian dunia. Salah satunya adalah dengan menjadi tuan rumah “Konferensi Trilateral Ulama”, yang akan diikuti oleh Indonesia, Afghanistan dan Pakistan dalam waktu dekat. Konferensi itu termasuk dalam rangkaian proses perdamaian di Afghanistan. Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi serta jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan rapat tertutup membahas mengenai rencana konferensi trilateral ulama tersebut di Jakarta, Selasa (6/3). Pertemuan di Indonesia itu nantinya akan menjadi suatu payung hukum, sebelum diselenggarakannya pertemuan yang lebih teknis. Demikian dikatakan Jusuf Kalla ketika ditemui usai rapat bersama Menlu dan MUI di Jakarta, Selasa (6/3/2108). Jusuf Kalla menambahkan, penyelenggaraan konferensi trilateral ulama itupun merupakan implementasi dari hasil pertemuan “Kabul Peace Process Conference” akhir Februari lalu. Menteri luar negeri, Retno Marsudi, mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang menjadi latarbelakang Afghanistan meminta Indonesia untuk memfasilitasi proses perdamaian. Indonesia dinilai sebagai negara netral, tidak memiliki kepentingan politik maupun ekonomi, dengan jumlah penduduk muslim terbesar serta memiliki catatan baik di bidang perdamaian. Sementara itu, Ketua bidang hubungan luar negeri MUI, Muhyiddin Junaidi, menyatakan, “Konferensi Trilateral Ulama” itu juga akan melibatkan ulama Taliban.

Dubes RI Untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, Meresmian Plakat Clubhuis Indonesia, 

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, meresmian plakat Clubhuis Indonesia, wadah bagi asosiasi pelajar yang menjadi pusat kebudayaan dan nasionalisme Indonesia yang terbentuk sejak tahun 1937. Clubhuis Indonesia awalnya adalah asrama mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan studinya di Belanda yang terletak di Leiden. Sekretaris Pertama Penerangan sosial budaya KBRI Den Haag, Noira Solani kepada Antara London, Rabu mengatakan Clubhuis Indonesia tidak hanya sebagai home away from home, namun menjadi pusat penyebaran budaya Indonesia di Leiden.

The Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies (KITLV) bekerjasama dengan Universitas Leiden dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Leiden berinisiatif untuk membubuhkan plakat di asrama mahasiswa yang menjadi tempat awal pembentukan Clubhuis Indonesia yang beralamat di Hugo de Grootstraat 12, Leiden, Selasa. Sementara itu , Direktur dari KITLV Prof. Gert Oonstindie mengatakan Clubhuis Indonesia merupakan rumah bagi pusatnya pelajar indonesia untuk budaya dan nasionalisme Indonesia.

Read 947 times Last modified on Thursday, 08 March 2018 07:16