Wednesday, 29 April 2020 07:41

Ketegangan Amerika Serikat –Iran Belum Berakhir.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Perang bersama  terhadap Corona Convid 19 rupanya tidak menghentikan perang urat syaraf antara Amerika Serikat dengan Iran. Penderitaan akibat pandemi virus tersebut  sama sekali tidak menghentikan perseteruan diplomatik.  Ketika kedua negara tengah berusaha mengatasi pandemi Corona, mereka masih saja  berupaya saling melakukan tekanan,  setidaknya dalam bentuk kata-kata. Baik menteri Luar Negeri Amerika Serikat maupun  Iran sama-sama melemparkan wacana yang mengisyaratkan belum meredanya ketegangan hubungan diplomatik dan perseteruan kedua pemerintahan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo diberitakan sedang mempersiapkan argumen bahwa negaranya masih menjadi anggota JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) yaitu  sebuah perjanjian mengenai program nuklir Iran yang disepakati di kota Wina pada 14 Juli 2015 oleh Iran, P5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman), dan Uni Eropa. Pernyataan Pompeo itu akan dapat menjadi cara untuk mendesak Dewan Keamanan PBB agar memperpanjang embargo senjata kepada Iran. Selain itu keberadaan Washington dalam JCPOA juga dapat menjadi dasar pengajuan usul kepada Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi kepada Iran.

Masalahnya,  Amerika Serikat sejak 2018 telah menyatakan keluar dari JCPOA. Keputusan yang diambil oleh Presiden Donald Trump itu mengakhiri kesepakatan yang digagas dan dicanangkan mantan Presiden Barack Obama. Keluarnya Washington saat  itu telah memperburuk hubungannya dengan Iran. Namun dengan keluar dari perjanjian,  Donald Trump dapat  memutuskan untuk menjatuhkan sanksi sanksi kepada Iran.

Langkah Amerika Serikat yang kini dilakukan Menteri Luar Negerinya adalah strategi untuk  menekan DK PBB.  Namun klaim masih menjadi anggota JCPOA, menyulut tanggapan sinis dari Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Sharif. Melalui cuitan twitter yang dikutip dan diberitakan kantor berita AFP Sharif menyatakan tekanan apapun dari Amerika Serikat tidak akan membuat Iran menyerah. Menlu Iran itu juga mengingatkan bahwa Amerika Serikat telah keluar dari kesepakatan nuklir dua tahun lalu.

Keteguhan Iran  memang sudah terbukti. Tekanan tekanan Amerika Serikat yang diwujudkan dengan pemberlakuan sejumlah sanksi tetap saja tidak melemahkan Iran. Kesulitan ekonomi yang sempat disertai dengan gerakan unjuk rasa di hampir seantero Iran pun tidak mengakibatkan  pemerintah Teheran menyerah pada tekanan Washington.

Tampaknya, sampai kelak  saat  CONVID 19 berakhir, perseteruan dan ketegangan antara pemerintahan Amerika Serikat dan Iran belum juga akan usai. Dunia masih akan menyaksikan drama ketegangan diplomatik di antara keduanya.

Read 715 times