Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas secara telekonferensi dengan jajarannya untuk membahas percepatan penanganan pandemi Covid-19, Rabu siang di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden memberikan tiga arahan terbaru bagi para menteri maupun Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Dalam arahannya, Presiden meminta jajarannya mengendalikan arus balik agar tidak terjadi sirkulasi bolak-balik dalam penyebaran virus korona yang berpotensi untuk memunculkan gelombang kedua, utamanya di wilayah Jabodetabek.
Kepala Negara ingin agar Gugus Tugas dan kementerian juga fokus kepada provinsi dengan kasus baru yang cukup tinggi. Di Jawa misalnya, Presiden secara khusus meminta agar Provinsi Jawa Timur diberikan dukungan penuh, terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat.
Ketiga, Presiden Joko Widodo meminta agar target pengujian spesimen dapat dikejar. Sebelumnya, dalam beberapa Rapat Kabinet Terbatas, Presiden meminta agar dilakukan uji spesimen Covid-19 sebanyak 10.000 per hari.
“ Pertama, yang berkaitan dengan pengendalian arus balik. Ini penting untuk kita kendalikan agar tidak terjadi sirkulasi bolak-balik dalam penyebaran virus yang berpotensi untuk memunculkan gelombang kedua, utamanya di wilayah Jabodetabek. Kemudian yang kedua, saya ingin gugus tugas dan kementerian fokus pada provinsi yang memiliki kasus barunya cukup tinggi. Di Jawa, terutama agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur, terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat, termasuk juga provinsi yang lain di luar Jawa yang penambahannya masih cukup tinggi yaitu Sulawesi Sel, Kalsel, Sumsel, Papua, dan NTB. Ketiga, saya minta target hasil uji specimen 10 ribu per hari yang sudah saya berikan target beberapa bulan lalu agar ini dikejar sehingga betul-betul ada sebuah kecepatan.”
Sementara itu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan rencana pemerintah untuk membuka sejumlah daerah untuk kembali beraktivitas dengan normal baru. Ia mengatakan ada dua kategori yang akan diberlakukan bagi daerah yang akan dibuka yaitu daerah yang belum ada kasus Covid-19 dan daerah hijau yang mengalami penurunan jumlah kasus.
“2 kriteria di sini. yang pertama adalah daerah2 yang sama sekali belum ada kasus. terdapat sebanyak 110 kab kota dmn terdiri dari 87 di wil daratan dan 23 di wilayah kepulauan. kemudian kecuali Papua maka yang akan nantinya diberikan tawaran utk membuka adalah 87 kab kota yaitu 65 di wilayah daratan dan 22 di wilayah kepulauan. Daerah-daerah ini nyaris steril dari ancaman covid tetapi belum tentu selamanya akan tetap aman. kemudian daerah yang berwarna hijau adalah daerah-daerah yang ada kasus tetapi dalam beberapa minggu terakhir ini mengalami penurunan.”
Doni Monardo menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Bappenas dan kementerian perekonomian agar daerah-daerah tersebut dapat diberikan kelonggaran atau ditawarkan untuk melakukan aktivitas lebih luas, berdasarkan kesanggupan dari daerah masing-masing. (Ndy)