Thursday, 15 March 2018 00:00

Penemuan benda arkeologi bersejarah berbentuk arca dewa

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kali ini topik mengenai Penemuan benda arkeologi bersejarah berbentuk arca dewa.

Seorang petani di Desa Ngrejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur bernama Surani  tak sengaja menemukan benda arkeologi bersejarah berbentuk arca dewa. Saat menemukan arca dewa ini, Surani sedang membersihkan ladang jagung miliknya di kawasan bekas hutan lindung yang sudah gundul. Ia dibantu beberapa petani lain  melakukan penggalian dan mendapati struktur batu berbentuk patung arca dewa. Sebagaimana keterangan resmi Kepala Seksi Pelestarian Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Winarto, Minggu tgl 4 Maret 2018  arca dewa ini berukuran 50 x 80 centimeter dan ditemukan Surani dalam kondisi terpendam dalam tanah.

Kabar temuan situs arkeologi itu dengan cepat beredar luas sehingga warga lain, termasuk penggiat Pokdarwis (kelompok sadar wisata) desa Ngrejo datang dan melakukan penyisiran area temuan benda purbakala itu. Ada beberapa struktur batuan lain kemudian ditemukan tak jauh dari titik lokasi temuan arca, di antaranya berbentuk umpak (fondasi tiang bangunan), sumur atau petirtan kecil serta sejumlah gerabah kuno.

Untuk menindak lanjuti penemuan arca tersebut , Otoritas Kabupaten Tulungagung berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan guna meneliti lebih lanjut arca dewa itu, sekaligus melakukan eskavasi (penggalian  ) di sekitar lokasi temuan. Staf dari Badan Pelestarian Cagar Budaya(BPCB) Trowulan Hariyadi, yang bertugas sebagai pengelola Museum Wajakensis Tulungagung, mengatakan, bahwa awalnya team menduga arca yang ditemukan tersebut  jenis arca Agastya (Dewa Agastya) karena strukturnya mirip. Setelah berdikusi dengan para  arkeolog, dugaan awal mengerucut ke arca Nandiswara.

Namun Hariyadi menegaskan kesimpulan tersebut masih bersifat dugaan awal. Kepastian mengenai jenis arca dan apakah ada situs lain di sekitar lokasi akan diteliti lebih lanjut oleh tim ahli arkeologi dari BPCB Trowulan. Team ini  sudah dikoordinasikan oleh pihak Pemerintah Kabupaten  Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
Peninggalan Kerajaan Majapahit berupa arca maupun candi memang banyak tersebar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Bila menempuh perjalanan darat, jarak Tulungagung ke Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sejauh sekitar 111 kilometer. Sejauh ini, orang menduga bahwa kawasan Trowulan adalah pusat Kerajaan Majapahit yang pernah berjaya di Nusantara (nama lama Indonesia). Kerajaan ini berdiri dari tahun 1293 hingga 1500 Masehi. Mengutip laman resmi Bappeda Tulungagung, ada beberapa candi peninggalan kerajaan Majapahit yang terkenal dengan Raja Hayam Wuruk dan Maha Patih Gajah Mada tersebut. Di antaranya Candi Gayatri di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu. Apakah arca dewa yang ditemukan Surani merupakan sisa reruntuhan Kerajaan Majapahit? Untuk menentukan hal ini tentu saja harus menunggu hasil penelitian tim Arkeologi.// Puji  

Read 1164 times