Sunday, 29 April 2018 10:38

Lima Penerbang Tempur Jalani Tradisi Terbang Solo

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kabar pertama datang dari Magetan, Jawa Timur. Lima penerbang pesawat tempur `T-50i Golden Eagle` menjalani tradisi terbang solo (terbang sendiri) di depan Hanggar Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Rabu lalu. Dari lima penerbang tersebut, empat di antaranya baru dinyatakan lulus terbang solo yaitu Letnan satu penerbang (Lettu Pnb) Novi Dwi Handoko, Lettu Pnb Yuanditia Prasetyo, Lettu Pnb Angga wahyu R dan Lettu Pnb Maulana Zulfikar. Kemudian Lettu Pnb Andika Octama Said adalah penerbang yang lulus transisi dari pesawat lain ke pesawat `T-50i Golden Eagle`.Kepada para penerbang yang mengikuti tradisi tersebut, Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal berharap mampu meningkatkan profesionalisme. Para perwira penerbang harus menambah wawasan tentang teknologi. Dalam upacara tradisi terbang solo, kelima penerbang disiram air kembang secara bergantian. Setelah itu telur dipecah di kepala mereka. Kemudian dilumuri lem dari tepung kanji digunakan untuk perekat kapas. Prosesi tersebut dimaknai sebagai kelahiran para penerbang. Mereka diibaratkan telur yang baru menetas kemudian dengan sayap-sayapnya yang baru tumbuh disimbolkan kapas, siap untuk terbang.

Sesko TNI AL Gelar Penelitian Potensi Maritim Di Lhokseumawe

Kabar berikutnya datang dari Lhokseumawe, Aceh. Tim dari Sekolah Staf dan Komando TNI AL, menggelar penelitian tentang potensi maritim yang ada di wilayah kerja Pangkalan TNI AL Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Komandan Tim Peneliti Sesko TNI AL, Kolonel (Khusus) Rudi Lazuardi, Rabu lalu mengatakan hal tersebut dilakukan untuk melihat dan membina potensi maritim dalam rangka pertahanan dilaut serta peran Lanal didalam membina nelayan setempat untuk tujuan tersebut.

Mereka juga mengkaji peran pangkalan TNI AL terhadap komponen-komponen lain maritim, dan nelayan salah satunya. Begitu juga terhadap berbagai persoalan nelayan akan menjadi masukan bagi pihaknya untuk melengkapi penelitian terhadap potensi maritim. Lazuardi mengatakan hasil penetian akan disumbangkan kepada pimpinan sebagai pengambil kebijakan dan dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap persoalan dan potensi maritim kelak.

Menurut Lazuardi potensi maritim di wilayah Aceh, khususnya Lhokseumawe luar biasa. Hanya saja masih minim sentuhan dan butuh pembinaan yang berkelanjutan agar nelayan dapat lebih sejahtera.

Empat Santri Di Jember Berhasil Ciptakan Mobil Bertenaga Surya

Empat orang santri di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhasil membuat mobil dengan menggunakan tenaga surya. Empat santri itu adalah M Afifurrohman, Fariki Irawan, Salman Hidayatullah, dan Ahmad Sirojul Munir.

Afifurrohman, Selasa lalu mengatakan diperlukan waktu sekitar lima bulan untuk membuat mobil bertenaga surya itu, dan saat ini sudah tahap penyelesaian. Santri lainnya, Irawan, menambahkan, pembuatan mobil tersebut terbilang cukup berat karena mobil itu harus lebih baik dan berbeda dari mobil yang pernah dibuat sebelumnya. Kecepatan mobil tersebut, menurut Salman, bisa mencapai 60 kilometer per jam. Selain itu, keunggulan mobil tersebut menjadikan energi alam sebagai bahan bakar mobil, yakni sinar matahari.

Sementara pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Gus Robith Qosidi berharap, mobil karya santri Nuris tersebut memberikan sumbangsih sekaligus untuk memberikan solusi terhadap dunia otomotif pada masa yang akan datang.

Mobil buatan santri tersebut sudah pernah dicoba langsung Presiden RI Joko Widodo saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nuris beberapa waktu yang lalu. Selain itu, Menteri BUMN Rini Soemarno dan sejumlah pejabat juga pernah merasakan mobil itu.

Read 948 times