(voinews.id) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan teknologi pengolah limbah medis berskala kecil dan memiliki fleksibilitas karena bersifat mobile. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu, mengatakan, pengolah limbah tersebut dapat digunakan untuk kawasan permukiman dengan penduduk yang sedikit dan jumlah limbah yang tidak banyak. Dengan demikian tidak perlu membangun incinerator atau instalasi pengolahan limbah besar.
BRIN juga sedang mengembangkan teknologi daur ulang limbah medis yang berpotensi memunculkan nilai tambah secara ekonomi. Salah satunya adalah alat daur ulang jarum suntik yang bisa menghasilkan residu berupa stainless steel murni. Selain itu terdapat juga alat daur ulang plastik medis yang dapat digunakan untuk mengolah limbah alat pelindung diri dan masker. (antara)
