Thursday, 05 July 2018 08:05

Sampah Sekam Padi Dimanfaatkan Jadi Produk Kreatif.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memanfaatkan sekam padi menjadi bahan untuk membuat kerajinan gelas. Kreativitas itu diawali keprihatinan melihat sampah sekam padi yang banyak dibuang di pinggir-pinggir jalan. Kelima mahasiswa tersebut Bayu Aji Pamungkas, Ajeng Ramadhani Fisabilah, Cornelia C Armala, Dikki Apriyanto dan Eti Rahayu. Mereka dibimbing Fitria Damayanti Berutu sebagai dosen pendamping.

Bayu Aji menuturkan, sekam padi atau merang merupakan bagian kulit padi yang kering atau buah yang tidak memiliki bulir di dalamnya. Desa Srihardono, Kecamatan Pundong merupakan salah satu desa penghasil sampah sekam padi terbanyak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta. Dikatakannya, melihat sekam padi yang hanya dibuang di pinggir-pinggir jalan menggugah semangat mereka merubah bahan sekam menjadi produk kreatif. Sekam padi yang berserakan di sepanjang jalan raya tersebut digiling untuk kemudian diberi lem dan dicetak menjadi gelas suvenir.

Melalui program pengabdian masyarakat berbasis pengembangan ekonomi kreatif, tim yang dinamai G’Mers ini melakukan pendampingan kepada masyarakat untuk mendaur ulang sampah sekam padi menjadi gelas ramah lingkungan.

Sebelumnya, pemanfaatan sekam padi di Desa Srihardono hanya terbatas sebagai campuran pakan ternak dan sisanya terbuang sebagai sampah organik. Saat ini, melalui tangan-tangan mahasiswa, sampah-sampah itu menjadi komoditi yang mampu dijual.

Selain pelatihan pemanfaatan sekam padi, mereka mengajarkan tata cara pembuatan, pengemasan, promosi dan pendampingan inovasi produk. Mereka juga mengajak masyarakat meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan hidup. Salah satunya dengan menjaga lingkungan untuk selalu bersih dan bebas sampah sambil mengolah sampah yang awalnya tidak berharga menjadi punya daya jual yang ekonomis.

Ke depan program ini diharapkan menjadi inisiator pemanfaatan sekam padi. Produk yang dihasilkan juga diharapkan dapat menjadi souvenir khas Pundong sebagai lumbung padi Kabupaten Bantul. 

Read 1620 times Last modified on Wednesday, 04 July 2018 09:07