Monday, 15 January 2024 23:04

Kemenangan Lai Ching-te dan Masa Depan Taiwan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te berpidato di kantor pusat Partai Demokratik Progresif, Taipei, Sabtu (13/01/2024) usai memenangkan pemilihan presiden. (Foto: AFP/Alastair Pike)

 

Calon Presiden Taiwan, Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) berhasil memenangkan pemilihan umum Taiwan, Sabtu (13/01/2024). Lai berhasil mengalahkan rival terdekatnya Hou Yu-ih dari Partai Kuomintang (KMT) dengan lebih dari 900.000 suara. Lai akan mengambil alih kekuasaan pada 20 Mei bersama wakil presiden terpilihnya Hsiao Bi-khim.

Dalam pidato kemenangannya, Lai yang berusia 64 tahun mengucapkan selamat kepada para pemilih karena menolak terpengaruh oleh "kekuatan eksternal" yang mencoba mempengaruhi pemilu. Lai mengatakan, dirinya ingin bekerja sama dengan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Taiwan, dan menjaga perdamaian dan stabilitas. Namun, ia berjanji tidak akan takut dengan sikap agresif Tiongkok, dan mengatakan akan menjaga Taiwan dari ancaman dan intimidasi Tiongkok.

 

Usai hasil pemilu diumumkan, Taiwan mendapatkan ucapan selamat dari Amerika Serikat dan Inggris atas kemenangan Lai. Sementara Beijing, yang selama ini merasa Taiwan adalah bagian dari Tiongkok, menyatakan pemungutan suara tidak akan menghalangi tren unifikasi yang "tak terelakkan". Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, Chen Binhua mengatakan, hasil pemungutan suara tersebut tidak akan mengubah lansekap dasar dan tren perkembangan hubungan lintas selat yang memisahkan Tiongkok daratan dengan Taiwan. Ia juga menegaskan konsistensi Beijing dalam mewujudkan reunifikasi nasional.

 

Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI menyatakan akan terus memantau perkembangan di Taiwan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (14/01/2024) mengatakan Indonesia mengamati secara seksama perkembangan di Taiwan. Selama ini Indonesia konsisten menghormati Kebijakan "Satu Tiongkok" sebagaimana yang ditentukan PBB. Namun di sisi lain, tak dapat dipungkiri Taiwan adalah salah satu mitra dagang terpenting bagi Indonesia.

 

Keinginan Lai Ching-te untuk bekerja sama dengan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Taiwan diharapkan mampu meredam ketegangan dan menjaga stabilitas antara keduanya. Betapa pun, peran penting Taiwan dalam perekonomian global tidak bisa diabaikan. Selat Taiwan adalah salah satu jalur perdagangan maritim terpenting di dunia. Taiwan juga dikenal sebagai produsen teknologi besar, khususnya semikonduktor yang digunakan dalam berbagai produk canggih mulai dari telepon pintar hingga sistem rudal.

Read 137 times Last modified on Tuesday, 16 January 2024 11:36