Pancasila sangat hebat dan mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang sangat beragam. Tidak ada negara yang kemajemukannya seperti Indonesia yang terdiri dari ratusan suku, berbeda agama dan budaya dan terpisahkan oleh ribuan pulau, tetapi kuat merekat menjadi satu karena Pancasila. Demikian diungkapkan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Mahyudin saat memberikan orasi kebangsaan dalam acara pelantikan Dewan Perwakilan Daerah Organisasi Massa Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong Samarinda, Kalimantan Timur (07/9) seperti dikutip tempo.co. Mahyudin juga mengingatkan masyarakat Indonesia agar memiliki kecintaan dan kebanggaan tinggi terhadap Pancasila. Menurutnya, hal tersebut akan membuat Pancasila lebih terasa lagi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang beragam. Mahyudin juga menjelaskan alasan mengapa bangsa Indonesia harus cinta dan bangga pada Pancasila, karena banyak bangsa yang iri dengan Indonesia dengan Pancasilanya.
Selain itu Mahyudin mengatakan bahwa kebanggaan harus muncul dalam diri rakyat Indonesia, sebab Pancasila bukan diciptakan, tetapi digali dari nilai-nilai bangsa yang memang menjadi karakter bangsa sejak dulu. Kemudian dijadikan alat pemersatu bangsa. Kebanggaan tersebut juga harus muncul karena Pancasila sangat sakti sanggup mempertahankan negara ini dari berbagai upaya-upaya perusakan dan penggantian Pancasila sebagai ideologi Negara. Salah satunya yang terbesar adalah aksi keras pengkhianatan PKI dalam G 30 S PKI dan sampai saat ini Pancasila tetap sakti tak tergoyahkan.
Sementara itu, untuk mendukung Pancasila sebagai simbol perekatan persatuan, Komunitas Bela Indonesia (KBI) melakukan terobosan dengan menghelat pelatihan juru bicara Pancasila. Upaya komunitas ini dilakukan sebagai bentuk kecintaan terhadap Pancasila oleh warga negara terutama kaum milenial yang sudah agak memudar. Empat puluh orang dari latar belakang aktivis mahasiswa, perwakilan organisasi keagamaan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha sampai penghayat kepercayaan ikut pelatihan Komunitas Bela Indonesia selama empat hari.Ditargetkan nantinya akan ada 1.000 juru bicara Pancasila dari 25 provinsi untuk membantu masyarakat ke berbagai daerah.
Koordinator Komunitas Bela Indonesia, Anick HT seeprti dikutip Gatra.com mengatakan salah satu yang disoroti dalam terorisme yang mengancam Pancasila adalah perkembangan media sosial Menurut Anick 40 orang tersebut salah satunya dilatih juga untuk pengelolaan media sosial. Sebab, konten negatif seperti paham radikal masih bertebaran di media sosial.