Monday, 15 October 2018 00:00

Sate dan Nasi Goreng Menembus Pasar Dunia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Aneka macam sate dan nasi goreng dapat ditemukan pada acara "Konferensi dan Festival Kuliner Nasi Goreng dan Sate". Acara ini diselenggarakan Universitas Gadjah Mada-UGM pada 9 dan 10 Oktober 2018. Acara ini bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf) menawarkan beraneka macam sate mulai dari sate ayam, sate jamur, sate cumi-cumi, sate ikan, sate penthol, sate bunthel, sate klatak, sate maranggi, sate kere dan berbagai olahan sate lainnya. Dalam festival kuliner tersebut turut disajikan aneka macam nasi goreng yang tak kalah menggugah selera. Beberapa diantaranya nasi goreng seafood, nasi goreng padang, nasi goreng rendang, nasi goreng kambing, hingga nasi goreng beras jagung. Selain menghadirkan parade sate dan nasi goreng turut digelar seminar “Kupas Tuntas Strategi Nasi Goreng dan Sate dalam Menembus Citarasa dan Pasar Dunia” membahas seputar nasi goreng dan sate baik dari segi sejarah, asal usul, ekonomi, keilmuan pangan, maupun dari segi pariwisata oleh para pakar yang ahli di bidang-bidang tersebut. Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono dalam sambutan yang disampaikan Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Irfan Dwi Prijambada menyampaikan bahwa Kuliner Indonesia yang kaya akan rasa juga telah terpilih sebagai World’s 50 Best Food versi poling CNN 2017 yang menempatkan rendang dan nasi goreng sebagai makanan favorit urutan pertama dan kedua, serta sate di peringkat keempat belas. Dengan potensi yang sangat bagus ini kuliner Indonesia diharapkan lebih dapat mendukung pengembangan pariwisata Indonesia. Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Wawan Rusiawan menyebutkan kuliner telah menyerap tenaga kerja cukup besar mencapai 7,9 juta. Hingga saat ini setidaknya terdapat 5,5 juta unit usaha kuliner.  Dekan Fakultas Teknologi Pangan UGM, Prof. Eni Harmayani menuturkan Indonesia dikenal sebagai dapur gastronomi dunia yang memiliki banyak variasi ragam hidangan menggugah selera. Hal ini menunjukkan bahwa seni dapur Indonesia telah mengangkat martabat bangsa khususnya menyumbangkan nikmat bagi bangsa-bangsa di dunia dan sangat potensial dikembangkan menjadi ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan pendapatan nasional. pakar kuliner UGM, Prof. Murdijati Gardjito mengatakan, Setidaknya ada 104 ragam nasi goreng yang tersebar di Indonesia dengan 36 diantarnya dapat ditelusuri asal usulnya. Sedangkan 59 lainnya merupakan resep pengembangan. Temuan tersebut menunjukkan bahwa citarasa nasi goreng merupakan citarasa universal yang dapat diterima hampir seluruh masyarakat. Sebaran asal usul nasi goreng ada di Jawa dan Sumatera yang seluruhnya merupakan 50 % dari daerah kuliner yang ada di Indonesia.

Read 944 times Last modified on Monday, 15 October 2018 12:14