Wednesday, 20 February 2019 07:14

Perang Sudara Di Yaman Tergantung Pada Komitmen Bersama Untuk Berdamai

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Usaha mengakhiri perang saudara di Yaman, terus dilakukan dengan bantuan pihak luar di tengah   perang saudara  yang  tak berkesudahan. Perserikatan Bangsa-Bangsa terus berusaha menjadi mediator kedua belah pihak yang berseteru, di tengah situasi yang belum menentu. Hari Minggu, Perserikatan Bangsa Bangsa, PBB, mengutus   Martin Griffiths ke Yaman  untuk mencari solusi.    Dari pihak Houthi muncul keterangan bahwa utusan PBB itu  telah bertemu dengan pemimpin mereka Abdul Malek Al Houthi. Isi pembicaraan berkisar pada upaya melaksanakan kesepakatan gencatan senjata yang ditetapkan Desember lalu di Swedia.  

Ketika itu Pemerintah Yaman dan Pemberontak Houthi sepakat menghentikan peperangan. Kedua belah pihak sepakat untuk berusaha membangun kepercayaan serta menghentikan pertempuran di Houda.  Keduanya juga berkomitmen melakukan pertukaran tahanan.  Walaupun demikian,  serangan masih saja terjadi. Kota Pelabuhan utama Yaman, Hodeida, terdampak akibat belum dilaksanakannya gencatan senjata dan kini dalam situasi mencekam.  

Ketidak patuhan terhadap kesepakatan gencatan senjata, mengakibatkan masa depan Yaman semakin tidak jelas. Perang saudara di negara miskin yang telah berlangsung sengit sejak 3 tahun terakhir, semakin membuat rakyat Yaman hidup dalam ketidakpastian. Peperangan yang dimulai sejak hadirnya perlawanan dari Suku Houthi terus menjadi-jadi. Suku Houthi yang beraliran Syiah, terus meningkatkan kekuatan melawan pemerintahan PresidenAbd Rabbu Mansour Hadi, dari kalangan Sunni.

Kendati badan internasional PBB telah ikut turun tangan, kemelut di Yaman masih saja belum pasti kapan penyelesaiannya. Mengapa ? Karena sesungguhnya perdamaian di Yaman, hanya dapat diselesaikan oleh pihak-pihak di dalam negeri Yaman sendiri. Kemauan untuk berdamai dan hidup berdampingan sebagai saudara sebangsa, tanpa harus tergantung pihak asing, adalah kunci bagi berakhirnya perang yang telah terbukti hanya menyebabkan kerugian dan kesengsaraan. 

Read 817 times