Thursday, 15 February 2018 12:41

Dinas Kehutanan Sumatera Barat Bagikan 1.000 Bibit Pohon

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Dinas Kehutanan Sumatera Barat membagikan 1.000 batang bibit pohon ke masyarakat di Nagari atau Desa Adat Pelangai Gadang Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangkaian Patroli Simpatik, Rabu,(14/2). Ketua Tim Patroli Simpatik Dinas Kehutanan Sumatera Barat Amsar di Painan mengatakan, Patroli Simpatik merupakan patroli pengamanan dan perlindungan hutan secara preventif dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mereka berperan aktif menjaga kawasan hutan. Salah satunya cara dengan membagikan bibit pohon dengan maksud untuk menumbuhkan semangat menanam pohon kepada masyarakat. Bibit pohon yang dibagikan diantaranya Mahoni, Petai, Durian, Pinang, Jengkol, Bayur dan Lengkeng. Bibit tersebut diserahkan secara simbolis ke Wali Nagari Pelangai Gadang, Ketua Badan Musyawarah Pelangai Gadang dan selanjutnya diserahkan ke kelompok tani di nagari tersebut. Selain itu pada kegiatan tersebut pihaknya juga menggelar sosialisasi terkait pentingnya menjaga hutan yang diikuti sekitar 30 orang warga Nagari Pelangai Gadang. Pelaksanaan Patroli Simpatik ini juga melibatkan jajaran Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit IX (sembilan )  Kabupaten Pesisir Selatan. 

Kawasan Industri Kendal Tarik 39 Investor

Kawasan Industri Kendal tarik 39 investor.  Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah telah menarik 39 investor per Januari 2018 dari beberapa negara di Asia. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Rabu, (14/2 ) mengatakan, 39 investor tersebut berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, China dan Jepang dengan menyerap tenaga kerja hampir 2000 orang. Berbagai investasi yang masuk tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri furnitur, makanan, kemasan makanan, baja, label printing dan boneka. 

Saat ini, terdapat dua perusahaan industri yang telah beroperasi yaitu pertama PT Tat Wai Industries dari Singapura dengan jenis usaha di bidang furniture dan menyerap tenaga kerja sebanyak 50 orang. Saat ini perusahaan tersebut telah melakukan ekspor ke Singapura sebanyak 6 container per bulan. Perusahaan lainnya adalah PT APP Timber dari Malaysia dengan jenis usaha pengolahan kayu. Sedangkan perusahaan yang masih dalam konstruksi sebanyak 12 perusahaan dan pada tahun 2018, direncanakan akan dibangun 14 perusahaan. Kawasan terintegrasi pertama di Provinsi Jawa Tengah tersebut  ditargetkan menyerap potensi investasi hingga 200 triliun rupiah.

Permintaan Ekspor Kopi Gunung Tilu Ke Jepang Tinggi. 

Sekitar 80 persen kopi yang dihasilkan dari wilayah Gunung Tilu, Pangalengan, Kabupaten Bandung, diekspor ke Jepang. Total yang diekspor sebanyak 80 ton dari total 100 ton beras biji kopi per musim panen. Kopi tersebut berasal dari petani yang tergabung di Koperasi Produsen Kopi Margamulya. Ketua Koperasi Margamulya, Aleh Setia Permana, baru–baru ini   mengatakan, permintaan beras biji kopi dari luar negeri, khususnya Jepang, tergolong tinggi dibandingkan dalam negeri.  Kopi yang diekspor ke Jepang dikirim terlebih dulu ke Semarang, Jawa Tengah, untuk disortir kembali hingga menjadi kelas specialty. Penyortiran dilakukan dengan mesin yang memilah biji kopi secara otomatis sesuai grade. Kopi tersebut diekspor melalui PT Taman Delta Indonesia di Kawasan Industri Terboyo, Semarang.  Ekspor dilakukan dalam rentang Juli hingga Agustus. Koperasi Margamulya memiliki sekitar 200 petani yang sekaligus juga sebagai anggota.  Total luas lahan yang digarap untuk ditanami kopi yaitu 250 hektare. 50 hektare-nya merupakan tanah milik per orangan dan sisanya milik Perhutani. Luas garapan kopi ini sedang diusahakan untuk ditambah hingga menjadi 300 hektare. 

Read 786 times Last modified on Thursday, 15 February 2018 12:43