Sumarno

Sumarno

20
April

 

(voinews.id)Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan, ada 4 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang masuk dan terhubung ke ekosistem digital (onboarding) pada 2020 lalu sebagai langkah adaptasi mereka untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19. Hal itu dikatakan MenkopUKM Teten Masduki dalam diskusi daring, di Jakarta Senin. Teten Masduki mengatakan pandemi COVID-19 diakuinya berdampak besar bagi pelaku UMKM.

 Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar 500 ribuan dari total 64 juta UMKM mengalami kolaps karena pandemi. Meski tertekan, Teten menilai UMKM Indonesia relatif bisa bertahan dan melakukan adaptasi atas situasi yang terjadi, salah satunya dengan beralih ke platform digital. Selain itu, dengan daya beli masyarakat yang terbatas akibat pandemi, banyak pelaku UMKM yang berubah haluan memproduksi barang-barang yang permintaannya tinggi seperti produk homecare, makanan, hingga kesehatan.Antara

20
April

 

(voinews.id)Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Soedibyo berhasil mengombinasikan rangkaian energi baru terbarukan untuk meningkatkan efisiensi listrik di daerah terpencil melalui pemanfaatan sumber energi lokal, seperti matahari dan angin. Hal itu dikatakan Soedibyo dalam keterangan pers yang dikutip dari laman ITS di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, beberapa daerah terpencil tidak bisa dialiri jaringan listrik lantaran sulit terjangkau, sehingga diperlukan sumber listrik yang bisa didapatkan dari energi lokal ramah lingkungan.

 Soedibyo memandang, pemanfaatan energi baru terbarukan saat ini masih dinilai kurang efisien karena ketersediannya tidak bisa konstan secara terus-menerus dan penggunaannya juga tidak menentu di masyarakat. Ketika cuaca mendung, sumber energi matahari siang jadi terhambat karena radiasinya terhalang awan dan uap air. Dia menyebutkan, beberapa komponen yang ada dalam rangkaian tersebut, antara lain panel surya sebagai penghasil listrik dari sinar matahari dan turbin angin sebagai penghasil listrik bertenaga angin.Antara

20
April

 

(voinews.id)Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UAE), bersama Dewan Investor Internasional UAE, memulai kampanye komunikasi yang bertujuan memasarkan dan mempromosikan hubungan ekonomi dan investasi bilateral antara UAE dan Indonesia. Dalam keterangan tertulis Kedutaan besar UAE yang diterima di Jakarta, Senin, dikatakan bahwa kampanye komunikasi tersebut diselenggarakan sejalan dengan peringatan hubungan diplomatik bilateral antara UAE dan Indonesia yang ke-45, di mana sejumlah Menteri dan pejabat dari kedua negara turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Duta Besar UAE untuk Indonesia, Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri, mengatakan,  hubungan bilateral UAE-Indonesia saat ini terus meningkat ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya, di mana hal itu mencakup politik, diplomasi, ekonomi, perdagangan, dan budaya. Menurut dia, kampanye tersebut pun bertujuan untuk menampilkan pencapaian dan kemajuan besar yang telah dilakukan selama 45 tahun hubungan bersahabat yang telah terjalin secara bilateral antara UAE dan Indonesia, yakni sejak tahun 1976.Antara

20
April

 

(voines.id)Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yakin vaksinasi yang dilakukan terhadap seniman dan budayawan dapat mempercepat pemulihan sektor ekonomi kreatif. Sandiaga Uno di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin mengatakan, Indonesia menjadi penyumbang nomor tiga produk domistik bruto-PDB terbesar di dunia setelah Amerika dan Korea. Sandiaga menyampaikan hal tersebut saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara vaksinasi massal bagi para budayawan dan seniman se- Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Ia menilai kebijakan vaksinasi massal bagi para pekerja di sektor ekonomi kreatif ditambah beragam kebijakan lainnya, dapat mendorong pemulihan ekonomi di sektor tersebut yang menjadi salah satu penyumbang besar bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Jika pandemi ini terkendali, menurut  dia, Indonesia bisa pulih kembali, maka sektor ekonomi kreatif juga akan segera bangkit. Antara