Penelitian atau riset merupakan tulang punggung kemajuan bangsa. Tidak ada bangsa yang maju tanpa penelitian atau riset yang baik. Bagaimana kondisi dunia riset Indonesia?
Untuk melihat sejauh mana kemajuan riset Indonesia bisa dilihat dari jumlah publikasi ilmiah. Menurut Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristek-Dikti ) Mohamad Nasir, publikasi ilmiah Indonesia sampai 26 oktober 2018 sudah mencapai 22.222 tulisan, menempati peringkat ke-2 di Asia Tenggara sesudah Malaysia. Di 2016 Indonesia menempati peringkat ke-4 sesudah Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pada 2017 Indonesiaberhasil meraih peringkat ke-3 dengan melewati Thailand.
Pencapaian Indonesia di bidang riset seperti telah disebut di atas tentu menggembirakan tetapi sebenarnya pencapaian Indonesia di bidang penelitian bisa lebih tinggi lagi mengingat jumlah lembaga peneliti di Indonesia sangat banyak yaitu, lebih dari 500 lembaga penelitian. Lembaga-lembaga riset tersebut tersebar di berbagai kementerian, Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, LIPI, Lapan, lembaga penelitian di Perguruan Tinggi, serta berbagai badan penelitian dan pengembangan di tingkat kabupaten atau provinsi dan berbagai lembaga penelitian swasta.
Sayangnya, lembaga-lembaga ini tidak terkoordinasi dengan baik sehingga terjadilah tumpang-tindih. Beberapa lembaga mengerjakan topik riset yang sama. Tidak ada target bersama secara nasional.
Untuk memajukan dunia penelitian, Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla tengah melakukan perampingan lembaga penelitian guna mewujudkan visi Jokowi untuk periode kedua pemerintahannya.
Perampingan lembaga penelitian yang sedang dilakukan pemerintah sangat tepat. Lembaga penelitian tidak perlu terlalu banyak agar memudahkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga penelitian. Selain itu, melihat dana riset yang digelontorkan oleh pemerintah tergolong tidak besar, maka dengan adanya perampingan maka dana riset yang digelontorkan pemerintah dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Dan tentu saja, dunia penelitian nasional akan lebih bagus lagi apabila pemerintah Joko Widodo merealisasikan janji calon wakil presiden Ma’ruf Amin dalam kampanyenya yaitu membentuk sebuah Badan yang khusus mengkoordinasi lembaga-lembaga riset nasional.