Bank Indonesia (BI) mengaku sudah melakukan intervensi di pasar spot dan pasar domestik mata uang valas berjangka Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, yang terus terdepresiasi terhadap dolar AS akibat sentimen pelaku pasar global, setelah anjloknya nilai mata uang Peso Argentina. Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada ANTARA di Jakarta, Selasa. Bank Sentral sudah menstabilisasi nilai tukar mata uang "Garuda" di spot dan DNDF agar depresiasi sejak pagi tidak merosot terlalu jauh. BI juga bersiap intervensi di pasar sekunder Surat Berharga Negara (SBN) setelah hasil lelang Surat Berharga Negara diumumkan terutama jika banyak investor asing yang melepas SBN dan dapat melemahkan nilai tukar rupiah. Anjloknya peso Argentina terjadi pasca-pemilihan presiden putaran pertama Argentina yang menghasilkan suara dengan kemungkinan terbesar untuk kemenangan pemimpin oposisi Alberto Fernandez.
Antara.