Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meresmikan digitalisasi di perbatasan di Gedung Olah raga-GOR Dwikora, Nunukan, Sabtu, 31 Agustus. Ia didampingi diantaranya oleh Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie dan Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid.
Sehari sebelumnya Direktur Penyiaran Kementerian Komunikasi dan Informatika, Geryantika Kurnia di Nunukan, Kalimantan Utara menjelaskan, Nunukan dipilih kementeriannya sebagai program pertama Digitalisasi Perbatasan karena di Nunukan belum memiliki fasilitas 4G seperti halnya di wilayah Pulau Jawa.
Rudiantara dalam sambutannya mengatakan, program yang dicanangkan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika ini merupakan wujud nyata membangun Indonesia dari pinggiran. Menurut Rudiantara, digitalisasi di perbatasan memperhatikan kualitas digital, konten dan digital infrastrukturnya.
Rudiantara menjelaskan program digitalisasi ini terdiri dari program Simulkas, singkatan dari Siaran Analog dan Digital Bersamaan di Perbatasan. Peluncuran program ini dilaksanakan serentak di Batam, Jayapura dan Nunukan dan dipusatkan di Nunukan.
Program ini memungkinkan masyarakat menggunakan televisi digital dan analog secara bersamaan. Penggunaan televisi digital diharapkan bisa memberikan siaran yang memiliki kualitas lebih baik dari televisi analog dari ujung perbatasan negara.
Rudiantara menjelaskan, menonton televisi digital ada dua cara, dengan televisi baru yang sudah ada alat yang menangkap siaran digital, dan televisi model lama yang harus dilengkapi dengan perangkat yang bernama set up box.
Dalam kesempatan tersebut tiga stasiun televisi Indonesia, yakni TVRI, Metro TV, dan Transmedia menyerahkan set up box kepada warga secara gratis. Menurut Rudiantara, dengan penyerahan set up box ini, bisa sangat membantu warga yang memiliki televisi model lama.
Rudiantara mengatakan, saat ini masyarakat di Nunukan menerima siaran Televisi Analog melalui parabola, TV Kabel dan lain sebagainya dengan kualitas gambar tidak bagus. Dengan digital Rudiantara berharap kualitas gambar menjadi lebih baik.