Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia menilai, radio sebagai media penyampai informasi dan hiburan masih bisa bertahan dalam kancah persaingan di era milenial.Hal ini menunjukkan radio memiliki kekuatan tersendiri dalam mengikat pendengarnya.Meski demikian, Staf ahli Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hendrasmo, usai menjadi pembicara dalam acara Diplomatic Forum Voice Of Indonesia Radio Republik Indonesia -RRI bertema Masa Depan Radio, di Jakarta, Rabu (4/9) berpesan, lembaga penyiaran radio harus bisa bertransformasi mengikuti kebutuhan kaum milenial, baik dari sisi konten maupun teknologi.Menurutnya, radio perlu terus melakukan peremajaan.
“Jadi kalau kita lihat dari trend kan, ini trend dunia ya, semakin sedikit orang mendengarkan radio yang analog gitu ya. Kalau kita lihat dari salah satu data, saya katakan tingkat konektivitas Indonesia ya, kita ini sudah 64 persen populasi terkoneksi dengan internet. Mayoritas orang di Indonesia itu terkoneksi menggunakan smartphone. Smartphone itu segala-galanya. Kita harus menyesuaikan, bahwa radio supaya didengarkan itu harus supaya ada di smartphone juga.”
Hendrasmo mengapresiasi RRI yang sudah membangun aplikasi berbasis android, yang bisa diakses di smartphone.Ia menyebutkan, saat ini terdapat 63,4 juta kaum milenial di Indonesia atau 30 persen dari total penduduk, dan pada 2025 nanti akan menjadi mayoritas populasi Indonesia. Oleh karena itu, radio memiliki pasar yang cukup besar jika mampu mencermati perkembangan telekomunikasi 5 tahun ke depan. (VOI/GUS)
