Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK mengadakan pendekatan kepada masyarakat sebagai salah satu solusi dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini disampaikan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK, Raffles B. Panjaitan, saat membuka Pelatihan Fasilitator bagi Manggala Agni atau pasukan pengendali kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan Senin (19/2).
Dikatakannya, pendekatan yang intensif dan sosialisasi akan merubah kebiasaan yang dilakukan masyarakat dalam membuka atau pun membersihkan lahan untuk perkebunan dan pertanian. Dalam pelatihan tersebut, Manggala Agni dibekali ilmu tentang strategi pendekatan kepada masyarakat secara sistematis, yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan karhutla. Sebelumnya di tahun 2017, pelatihan serupa juga dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Raffles Panjaitan mengatakan, pelatihan ini dilaksanakan di wilayah rawan yang saat ini masih aman dari kebakaran, kemudian nanti akan menyusul di Provinsi Jambi dan Kalimantan Timur. Dikatakannya, teknik fasilitasi ini diharapkan dapat diterapkan oleh Manggala Agni dalam kegiatan pencegahan, seperti patroli atau pun sosialisasi kepada masyarakat.
Sebagai ujung tombak kementerian dalam melakukan pengendalian karhutla, pendekatan Manggala Agni kepada masyarakat sangat penting. Setiap saat Manggala Agni akan bersama-sama masyarakat di lapangan, untuk menjaga hutan dan lahan dari ancaman kebakaran.
Sementara itu, saat ini pemadaman kebakaran hutan dan lahan masih berlangsung pada beberapa wilayah seperti di Provinsi Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Hal ini dikarenakan sulitnya akses dan kurangnya sumber air di lapangan.
Raffles Panjaitan mengatakan, ia berharap jumlah titik panas (hotspot) ini dapat terus menurun, baik di Riau maupun Kalimantan Barat, sehingga Manggala Agni dapat lebih fokus pada kegiatan-kegiatan pencegahan seperti patroli, peningkatan kapasitas dan sosialisasi kepada masyarakat.