Saturday, 24 February 2018 09:34

Indonesia Siap Mengarah Ke Industri Digital.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Pelaku industri nasional perlu memanfaatkan perkembangan bisnis dan teknologi dari era ekonomi digital saat ini, seperti yang berbasis pada perdagangan elektronik (e-Commerce), teknologi finansial (Fintech), Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), digitalisasi, dan robotik. Prospek ini cukup menjanjikan karena Indonesia didukung dengan beragam potensi yang dimiliki. Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika memberikan paparan pada acara Quo Vadis Ekonomi Digital Indonesia di Jakarta, Rabu (21/2).

Menteri Perindustrian menilai, Indonesia sudah siap mengarah kepada industri berbasis digital karena negara-negara lain di dunia juga banyak yang mengimplementasikan. Dasar penilaiannya adalah pasar yang sangat besar dan munculnya beberapa perusahaan startup unggulan. Menurut menteri perindustrian Indonesia adalah pasar startup terbesar di ASEAN. Menteri Airlangga mencatat, di ASEAN ada sekitar tujuh unicorn atau perusahaanstartup besar, dan empat di antaranya adalah dari Indonesia.

Selain itu pengembangan ekonomi digital di Indonesia didukung oleh bonus demografi. Menteri Airlangga mengatakan, pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif diperkirakan di atas 60 persen, dengan kontribusi sebesar 27 persen,  di antaranya adalah generasi muda yang berpotensi menjadi wirausaha industri baru. Selanjutnya ada peningkatan jumlah kelas menengah. 135 juta penduduk diproyeksi akan memiliki penghasilan bersih di atas kisaran 3.600 dolar Amerika Serikat pada tahun 2030 dan menjadi konsumen dominan e Commerce. Sementara internet telah menjangkau 52,8 persen dari populasi Indonesia.

Kementerian Perindustrian tengah memprioritaskan pengembangan di lima sektor industri nasional yang akan menjadi percontohan dalam implementasisistem Industry 4.0, yakni indutri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia. Kelima sektor tersebut diharapkan mampu mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Untuk itu, pemerintah tengah menyiapkan berbagai program dan kebijakan yang dapat mendukung pelaksanaan ekonomi digital. Misalnya yang terkait pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia, sistem logistik, infrastruktur komunikasi, keamanan siber, hingga pembentukan manajemen pelaksanaan.

Menteri Airlangga menyampaikan, pembangunan infrastruktur seperti jaringan internet menjadi faktor penting untuk memenangkan persaingan global. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan meningkatkan investasi di satelit Palapa. Menurutnya kebutuhan fiber optik terkait dengan perluasan bandwidth adalah bagian dari infrastruktur. Oleh karena itu pihaknya telah meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika agar untuk industri kecil dan menengah (IKM) disiapkan bandwidth lebih besar.

Sementara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menambahkan 78 persen pengguna internet sudah pernah melakukan belanja online. Dia meramal konsumsi masyarakat di sektor perdagangan elektronik dapat menyumbang 35 miliar dolar Amerika Serikat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Di sisi lain, kenaikan penggunaan data seluler sebesar dua kali lipat juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 persen. 

Read 973 times Last modified on Thursday, 22 February 2018 09:37