Merpati Nusantara Airlines akhirnya kembali beroperasi setelah 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara sinergi membantunya aktif kembali.Garuda Indonesia bersama sembilan BUMN lainnya bersinergi menjalin kerja sama strategis untuk merestrukturisasi bisnis PT Merpati Nusantara Airlines. Perjanjian kerja sama tersebut meliputi kolaborasi di bidang pelayanan kargo udara, groundhandling, maintenance repair overhaul, dan pusat pelatihan. Perjanjian kerja sama ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ari Askhara, Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Asep Ekanugraha, dan direksi sembilan BUMN lainnya, di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Merpati Nusantara Airlines melakukan penghentian operasi sejak 1 Februari 2014. Hal tersebut disebabkan utang Merpati kepada sejumlah kreditur yang mencapai 10,72 triliun rupiah.
PT Merpati Nusantara Airlines pernah mengalami masa kejayaan di tahun1989-1992. Saat itu, Merpati memiliki berbagai tipe pesawat, mulai jet hingga pesawat baling-baling berukuran kecil yang totalnya mencapai 100 pesawat. Dengan jumlah armada yang cukup banyak saat itu, Merpati menguasai penerbangan perintis di Tanah Air. Rute-rute jarak pendek ke pelosok atau pedalaman dapat dikuasai oleh Merpati. Maskapai ini menggarap rute yang dinilai tidak ekonomis.
Kinerja Merpati saat itu diperkuat dengan sinergi bersama Garuda Indonesia. Merpati bertugas sebagai feeder Garuda Indonesia untuk melayani penerbangan hingga pelosok negeri. Pada masa kejayaannya, Merpati juga melayani penerbangan internacional: ke Amerika Serikat dan Australia. Untuk Amerika Serikat, Merpati sempat melayani rute Biak-Honolulu-Los Angeles.
Saat ini, bisnis penerbangan di Indonesia sudah berkembang pesat dan mampu meningkatkan mobilitas manusia dengan efisien serta terbukti berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah. Sayangnya, akses ke daerah pedalaman maupun pulau-pulau terpencil masih terbatas mengingat penyelenggaraan penerbangan perintis belum optimal.
Dengan hadirnya kembali Merpati Nusantara Airlines, tentu akses ke daerah pedalaman maupun pulau-pulau terpencil semakin terbuka. Tentunya, beroperasinya kembali Merpati akan mendukung upaya pemerintah Indonesia membangun konektivitas di seluruh wilayah Indonesia. (Brg)