Thursday, 22 February 2018 12:03

Presiden Minta Ulama Sebarkan Kesejukan Menjelang Pilkada Serentak Dan Pilpres 2019

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Presiden Joko Widodo meminta kepada para ulama untuk ikut serta menciptakan kesejukan di tengah masyarakat, menjelang penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018 dan Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Dalam sambutannya pada Dzikir Kebangsaan dan Pembukaan Rapat Kerja Nasional Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (21/2), Presiden menyampaikan pesan tersebut kepada para ulama, terutama yang berada di daerah penyelenggara Pemilihan 2018. Menurut Presiden, penyelenggaraan pesta demokrasi sepatutnya tidak menjadi ajang saling menjelekkan dan menebar fitnah, baik antar kontestan Pilkada maupun pendukungnya.

 

Saya ingin mengajak seluruh ulama untuk terus memberikan keteduhan, kesejukan di seluruh wilayah pelosok tanah air, terutama di tempat-tempat yang berlangsung Pilkada. Karena ini adalah pesta demokrasi rakyat kita. Jangan sampai di dalam Pilkada, yang ada, terutama di dalam media sosial adalah saling menjelekkan, saling memfitnah, saling menebar kabar yang tidak benar, kabar bohong, hoax, yang itu sangat dilarang oleh agama kita.

 

Lebih lanjut Presiden menekankan pentingnya pemerintah untuk membangun hubungan baik dengan para ulama. Menurutnya, para ulama, selain menyebarkan ilmu agama, juga menjadi penyalur suara masyarakat kepada pemerintah. Di sisi lain, pemerintah juga membutuhkan keberadaan para ulama untuk menyampaikan program pembangunan yang saat ini tengah dijalankan oleh pemerintah. Dzikir Kebangsaan dan Rapat Kerja Nasional Majelis Dzikir Hubbul Wathon digelar dengan tema Memperkokoh Komitmen Islam Kebangsaan Menuju Orde Nasional. Rapat kerja nasional pertama ini diikuti oleh kurang lebih seribu orang undangan dan 500 peserta yang terdiri atas para ulama dan kyai dari seluruh wilayah Indonesia. (Ndy)

Read 792 times Last modified on Thursday, 22 February 2018 12:51