Friday, 01 November 2019 07:50

Indonesia-Maroko Tingkatkan Kerja Sama di Berbagai Bidang

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Pemerintah Indonesia dan Maroko menyepakati empat nota kesepahaman di bidang perindustrian, kelautan dan perikanan, penanggulangan terorisme, serta pertukaran informasi intelijen keuangan terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme. Penandatanganan empat nota kesepahaman tersebut dilaksanakan di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin, 28 Oktober lalu, usai pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita. Kunjungan Menteri Luar Negeri Bourita adalah kunjungan pertama menteri luar negeri asing sejak Kabinet Indonesia Maju diumumkan pada 24 Oktober 2019.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat menyampaikan pernyataan pers bersama Menteri Nasser Bourita mengatakan, Maroko adalah sahabat lama dan mitra penting Indonesia di Afrika Utara. Dalam pertemuan dengan Bourita, Retno Marsudi menyampaikan pentingnya kedua negara untuk segera memulai negosiasi perjanjian perdagangan istimewa (preferential trade agreement/PTA).

Dengan adanya perjanjian tersebut, hambatan tarif perdagangan antara Indonesia dan Maroko dapat dihilangkan. Selain itu, Retno Marsudi juga menyampaikan keinginan Indonesia untuk memperluas pasar produk manufaktur unggulan yang mempunyai potensi cukup besar di pasar Maroko yaitu tekstil, karet, sepatu, elektronik, perabot rumah tangga, dan furnitur. Ia menambahkan, Indonesia juga siap menyuplai minyak sawit, teh, dan kopi bagi kebutuhan dalam negeri Maroko. Retno menjelaskan, dalam pertemuan bersama Bourita, Indonesia juga menyampaikan kesiapan BUMN dan swasta untuk berpartisipasi pada proyek infrastruktur dan transportasi Maroko. Misalnya untuk pembangunan rel kereta api dan perumahan.

Kepada Nasser Bourita, Retno Marsudi juga memperkenalkan industri halal yang juga potensial untuk dikerjasamakan. Pada 2017, nilai industri halal Indonesia sebesar 2,1 triliun dolar Amerika dan diperkirakan mencapai 3 triliun dolar Amerika pada 2023. Dikatakan, pihaknya secara khusus mengundang Maroko berpartisipasi dalam Halal Summit di Indonesia pada November 2020.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita menyatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama ekonomi tersebut, karena terdapat potensi besar yang perlu diekspor, tidak hanya di pasar domestik tapi juga Afrika Utara. Selain itu Indonesia dan Maroko memiliki peran penting sebagai bagian dari negara Islam, sebagai modal utama dalam memerangi radikalisme dan terorisme. Nasser Bourrita juga mengharapkan kemajuan hubungan bilateral dengan Indonesia. Hubungan yang dimiliki mempunyai sisi humanis dan berdiri atas solidaritas untuk kebaikan masa depan kedua negara.

Read 835 times Last modified on Thursday, 31 October 2019 07:52