Thursday, 31 October 2019 13:59

Sekat Atau Pembatasan Hanya Mematikan Langkah Untuk Maju

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Ketua Umum Himpunan Peneliti Indonesia, Syahrir Ika, mengatakan, Himpunan Peneliti Indonesia berharap tidak ada lagi dikotomi riset di antara semua pelaku riset di Indonesia. Ia mengajak pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menghapus sekat-sekat yang tidak produktif. Syahrir Ika menambahkan, dalam membangun Negeri perlu adanya pemikiran dan kegiatan yang kolaboratif, tidak ada sekat atau pembatasan, karena sekat hanya mematikan langkah untuk maju. Demikian disampaikan Syahrir Ika dalam sambutannya pada Hari Ulang Tahun ke-6 Himpunan Peneliti Indonesia, sekaligus pemberian penghargaan Lifetime Achievement Award 2019 kepada peneliti yang dianggap telah berkontribusi pada dunia penelitian, khususnya dalam hal pengembangan kelembagaan penelitian di Indonesia, di Gedung Auditorium Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta, Rabu.

“Himpenindo berharap tidak ada lagi dikotomi riset di antara semua pelaku riset di Indonesia. Dalam riset tidak ada sekat antara kementerian/lembaga, tidak ada sekat antara pusat-daerah, tidak ada sekat struktural-fungsional, ataupun tidak ada sekat antara suku, agama, dan ras. Himpenindo mengajak pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menghapus sekat yang tidak produktif ini. Mari kita membangun bersama negeri ini dengan pemikiran dan kegiatan yang kolaboratif. Sekat hanya mematikan langkah kita untuk maju. Kita harus hidupkan budaya menghargai mereka yang tekun bekerja untuk masyarakat dan bangsa, mereka yang berkontribusi besar tanpa harus menonjolkannya, mereka yang secara konsisten dan terus menerus menapaki jalan sunyi penelitian untuk menemukan solusi. Harus kita hargai dan jadikan suri tauladan, khususnya bagi para peneliti.”

Himpunan Peneliti Indonesia merupakan organisasi profesi peneliti, sebagai kumpulan para ahli dari berbagai bidang ilmu, bekerja profesional dalam melakukan penelitian, pengembanganpengkajian, dan penerapan, dengan pedoman etika penelitian. Yollen

Read 373 times Last modified on Friday, 01 November 2019 06:39