Hari ini 12 November adalah hari kesehatan Nasional - HKN ke 55. Pencetusan tanggal 12 november menjadi hari kesehatan berawal dari terjadinya wabah Malaria di Indonesia pada tahun 50an. Presiden Soekarno yang memerintah saat itu, mencanangkan gerakan pembasmian dan perang terhadap nyamuk Anopheles yang menjadi sumber penyakit Malaria. Gerakan Kampenye melawan nyamuk Malaria tersebut, berhasil meindungi sekitar lebih 64 Juta orang Indonesia dari ancaman Malaria. Pemerintah kemudian menetapkan tanggal 12 November sebagai hari Kesehatan nasional.
Tema Peringatan HKN ke-55 Tahun 2019 adalah “Generasi Sehat, Indonesia Unggul”. Tema ini menggambarkan pentingnya upaya bersama seluruh pemangku kepentingan pada pelaksanaan pembangunan kesehatan untuk secara komprehensif mempersiapkan Generasi Sehat untuk Indonesia Unggul pada tahun 2045. Sekretaris Jenderal Kementrian Kesehatan, Oscar Primadi mengatakan untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang pintar, cekatan dan berbudi luhur harus didahului dengn SDM sehat dan kuat.
Pembangunan Kesehatan oleh Pemerintah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan karena merupakan pelaksanaan amanat UUD 1945. Apalagi untuk mencapai target Bonus Demographi pada 2045 harus disiapkan SDM yang berkualitas khususnya dari sisi kesehatan. Untuk itu, salah satu program Kementrian Kesehatan adalah mencanangkan Balanced Diet (Diet seimbang) seperti yang diucapkan Kepala Badan Litbang Kementrian Kesehatan dalam wawancara Khusus dengan Voice of Indonesia. Balance Diet adalah pengaturan materi asupan setiap orang agar berimbang gizinya disertai dengan kegiatan fisik untuk mencetak generasi unggul dan berkualitas.
Memang pembangunan Kesehatan di Indonesia saat ini sudah lebih baik. Penanganan masalah kesehatan mulai dari Asuransi kesehatan, hingga penangan ancaman wabah penyakit, serta menjaga lingkungan terhadap penyebaran penyakit dengan berbagai program kesehatan, sudah dilaksanakan sesuai amanat UUD. Selain itu, pembangunan pendukung kesehatan melalui BUMN Kesehatan pun kian digiatkan. Seperti BIO FARMA yang memproduksi berbagai Vaksin dan alat alat kesehatan dan telah menjadi rujukan WHO dalam memproduksi dan pemakaiannya di banyak negara.
Data dari Kementrian Kesehatan terkait peningkatan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Tahun 2018 menjadi bukti capaian pembangunan kesehatan yang baik. Antara lain, menurunnya angka stunting balita, angka kematian ibu, dan angka kematian neo-natal. Khusus untuk stunting, telah berhasil turun hampir 10% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Tantangan pembangunan kesehatan memang masih terbuka lebar, terutama upaya untuk menurunkan stunting menjadi di bawah angka WHO yakni 20 persen.