Aksi bersih-bersih sampah dilakukan di 100 titik di Bali pada Sabtu, sebagai kampanye untuk mewujudkan Indonesia bersih dan bebas sampah terutama pencemaran sampah plastik ke laut. Hal itu dikatakan Co-Founder of Bye Bye Plastic Bags dan Satu Pulau Satu Suara (One Island One Voice) Melati Wijsen di pantai Kuta, Legian, Bali, Sabtu. Pantai Kuta menjadi salah satu lokasi aksi bersih-bersih sampah yang diikuti ratusan partisipan dari berbagai komunitas baik swasta, pemerintah, tokoh masyarakat, komunitas adat, aktivis lingkungan hingga pekerja seni. Aksi kali ini mengajak lebih banyak partisipan yang diperkirakan 25.000 orang untuk melakukan bersih-bersih dibandingkan tahun lalu yang hanya diikuti 12.000 orang. Bahkan lokasinya diperluas di 100 titik dari 55 titik pada 2017. Aksi yang dilangsungkan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diinisiasi oleh Melati yang masih berusia 17 tahun dan saudaranya sejak setahun lalu. Sementara itu Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan, Bali akan diusulkan sebagai pelopor wilayah bebas sampah plastik, maka tugas pemerintah daerah adalah menyiapkan kebijakan terkait penanggulangan sampah dan juga menggandeng komunitas-komunitas yang memiliki komitmen Bersama agar Bali Bebas Sampah Plastik.Antara