Era revolusi industri 4.0 (baca: for poin O) mempermudah pemerintah daerah untuk mengajukan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi melalui aplikasi E - Proposal yang diluncurkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana - BNPB.Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Utama BNPB, Harmensyah, setelah pembukaan Seminar Nasional Reformasi Kebijakan dan Strategi Pemulihan Sosial Ekonomi Pasca Bencana pada era revolusi 4.0 di Jakarta, Rabu, 11 Desember.
“Dalam pemulihan itu, kita segera tentunya daerah bersama pendampingan dari BNPB menyusun rencana aksi rehabilitasi rekonstruksi. Nah ini kita memberikan kemudahan kepada daerah, nanti daerah ga perlu berhadapan dengan BNPB, itu cukup dengan E - Proposal. Ini mempermudah daerah untuk membuat usulan-usulannya. Dengan begitu dengan cepat pula kita bisa melakukan evaluasi dan assessment terhadap usulan-usulan mereka.”
Dalam kesempatan yang sama Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Rifai, menyebutkan bahwa sampai dengan tahun ke lima, BNPB mendapatkan total anggaran sebesar 37 triliun rupiah, dana siap pakai darurat mencapai 28 triliun rupiah, dan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi mencapai 7 trilliun rupiah.Sementara khusus untuk rehabilitasi dan rekonstruksi kebakaran hutan dan lahan mencapai 67 triliun rupiah.Menurut Rifai, dana tersebut masih terbilang kecil untuk merehabilitasi kerusakan 82 hektar lahan.NK
