Nilai ekspor Indonesia ke Cina sepanjang tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 34,10 persen dibandingkan tahun 2016. Kenaikan ekspor, menurut Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing, Dandy S Iswara, terjadi hampir di semua komoditas ekspor. Dandy menyebutkan bahwa nilai ekspor Indonesia ke Cina pada tahun 2017 menembus angka 28,50 miliar dolar AS. Angka tersebut jauh melampaui nilai ekspor Indonesia ke Cina pada tahun 2015 dan 2016, masing-masing 19,81 miliar dolar AS dan 21,25 miliar dolar AS.
Dengan pangsa ekspor ke Cina pada 2017 sebesar 1,59 persen, Indonesia menduduki peringkat ke-14 di bawah Singapura dan Vietnam. Pangsa ekspor Indonesia ke Cina pada 2017 juga menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan 2015 yang hanya 1,24 persen dan 2016 sebesar 1,39 persen, demikian data Bea dan Cukai Cina.
Sementara itu, impor Indonesia dari Cina pada tahun 2017 juga mengalami kenaikan. Namun kenaikan impor tersebut tidak sesignifikan kenaikan ekspor Indonesia ke Cina.
Pada tahun 2017, nilai impor Indonesia dari Cina sebesar 34,85 miliar dolar AS atau naik 6,17 persen dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya 32,83 miliar dolar AS. Nilai impor Indonesia dari China pada tahun 2016 tercatat mencapai 34,37 miliar dolar AS.
Dandy meyakini pada tahun 2018 nilai ekspor Indonesia ke negara berpenduduk terbanyak di dunia itu akan mengalami kenaikan, menyusul makin dibukanya keran impor komoditas pertanian dari Indonesia. "Apalagi pada tahun ini, Indonesia kembali mendapatkan izin untuk mengekspor manggis yang sempat dihentikan selama dua tahun," ujarnya di Beijing, Selasa (27/2).
Cina juga memberikan kesempatan yang luas kepada Indonesia untuk mengekspor minyak kelapa sawit dan sarang burung walet. (Rol)