Saudara, bulan Desember merupakan bulan akhir dipenghujung tahun 2019, dan bulan akhir ini biasanya mengalami musim penghujan. Untuk 2019, musim penghujan di Indonesia agak lambat, karena seharusnya dimulai pada September dan puncaknya pada bulan Januari-Februari, Namun karena iklim dunia saat ini berubah, musim penghujan pun mengalami pergesaran. Salju abadi yang meleleh di Kutub Selatan dan Utara menunjukan perubahan suhu dunia dan akan memberikan dampak pada iklim dunia. Di Indonesia pada bulan November-Desember, hujan mulai turun dan di beberapa tempat curah hujan yang disertai angin kencang telah menjadi potensi ancaman bencana alam. Pergeseran awal musim dan perubahan cuaca telah membawa efek yang harus kita pahami dan waspadai sebaik mungkin. Informasi dari pihak pihak terkait sedapat mungkin diperhatikan agar kita dapat cepat sigap dengan cermat menghadapi perubahan iklim yang terjadi.
Dalam sebuah seminar di pertengahan Desember, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Agus Wibowo meminta kepada seluruh kepala daerah untuk mengantisipasi tiga risiko bencana memasuki musim penghujan ini. Ketiga risiko bencana tersebut adalah angin puting beliung, banjir dan tanah longsor. Pihak BNPB telah mengeluarkan surat edaran pada akhir Oktober lalu terkait hal tersebut. Selain itu, pemerintah daerah juga diminta memantau seluruh informasi yang dikabarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi,bdan Geofisika (BMKG).
Sementara itu, Kepala Biro Humas BMKG, Akhmad Taufan Maulana menjelaskan, puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2020. Sementara, awal musim kemarau diprakirakan sekitar April - Mei 2020, dan berlangsung hingga Oktober 2020. Taufan menambahkan bahwa berdasarkan pemutakhiran prediksi BMKG, peluang terjadinya bencana hidrometeorologis (siklon tropis, hujan ekstrem, puting beliung, angin kencang, gelombang ekstrem, dan kekeringan iklim) tetap perlu diwaspadai.
Terlepas dari pemutakhiran data dan prediksi para ahli terhadap iklim saat ini, kita harus sigap mengantisipasi cuaca saat ini. Terutama tanah longsor dan banjir, beberapa lokasi sudah mengalami banjir dan longsor. Apalagi saat ini memasuki masa liburan, antisipasi di daerah-daerah wisata dan jalan menuju wilayah wisata harus diperhatikan. Pemangku kepentingan terkait harus siap mengantisipasi keadaan ini dan warga di masing-masing lokasi harus menyadari pentingnya menjaga lingkungan agar program-program yang telah direncanakan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.