VOI NEWS ASEAN Outlook on Indo-Pacific merupakan komitmen negara-negara ASEAN untuk menjadikan wilayah Indo-Pacific sebagai “theatre of cooperation dan bukan theatre of competition and rivalry". Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Febrian Alphyanto Ruddyard di pertemuan para Wakil Menteri Luar Negeri MIKTA (Vice-Ministrial Retreat) yang diselenggarakan pada tanggal 10 - 11 Februari 2020 di Mexico City.
MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia) adalah kelompok lima negara dengan kekuatan “middle power" yang menyuarakan berbagai solusi dan tantangan dunia sebagai “bridge builder". MIKTA berdiri sejak tahun 2013 dan setiap tahun dipegang keketuaanya secara bergilir. Pertemuan di Meksico City menandai berakhir keketuan Meksiko selama tahun 2019 dan beralih kepada Korea Selatan untuk tahun 2020.
Pertemuan menyepakati sebuah Joint Communique yang menegaskan kembali keutamaan dari MIKTA dan mengangkat berbagai isu utama yang mempengaruhi kawasan dan global. Isi Joint Communique tersebut sesuai dengan topik pembahasan pertemuan yang difokukan pada penguatan kerjasama multilateral di bidang ekonomi perdagangan seperti penguatan fungsi WTO, dan dibidang politik-keamanan dengan penyelesaian masalah konflik wilayah Timur Tengah dan Semananjung Korea. Disamping itu, memanfaatkan berbagai forum international dan aktifitas yang berdampak untuk perluasan pengetahuan publik (outreach) serta membangun jejaring kerja untuk memahami kehadiran MIKTA.
Pertemuan di Mexico City yang dihadiri perwakilan negara-negara MIKTA, mengakui kepemimpinan Indonesia dalam membawakan perspektif Indo-Pacific sebagai penguatan kerja sama regional. ASEAN Outlook on Indo-Pacific mempertegas posisi ASEAN dalam perannya menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Asia Pasifik melalui dialog dan membangun kepercayaan bersama serta telah disepakati pada KTT ASEAN 2019 di Bangkok yang lalu.
Ketua Delegasi Indonesia, didampingi Duta Besar RI di Meksiko City, Cheppy Triprakoso Wartono yang juga pertemuan hadir secara aktif, telah berdialog dengan kalangan Perdagangan baik Pemerintah maupun swasta KADIN Meksiko. Usulan Indonesia untuk MIKTA membanguan sebuah Business Forum telah ditanggapi secara positif sebagai upaya MIKTA mencapai kerja sama yang konkrit (deliverables) dengan pelibatan pihak swasta/pebisnis. Usulan Indonesia ini dikatakan sangat potensial untuk meningkatan perdagangan dan investasi antar negara-negara MIKTA maupun mitra dagang potensial lainnya.
Korea Selatan yang saat ini memegang pucuk kepemimpinan MIKTA tahun 2020 telah menyampaikan program dan aktitas mendatang. Dengan fokus membawa prioritas isu multilateralisme, pembangunan berkelanjutan (SDGs), perdamaian dan keamanan, serta membanguan jejaring (networking) antar negara-negara MIKTA. (Kemlu)