Tuesday, 17 March 2020 12:20

Masyarakat Inggris bereaksi karena pemerintah tak liburkan sekolah

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Seorang pria dengan masker wajah duduk di dalam bus, di tengah meningkatnya kasus virus COVID-19 di seluruh dunia, di pusat kota London, Inggris, Sabtu (14/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Dylan Martinez/WW/djo Seorang pria dengan masker wajah duduk di dalam bus, di tengah meningkatnya kasus virus COVID-19 di seluruh dunia, di pusat kota London, Inggris, Sabtu (14/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Dylan Martinez/WW/djo

 

VOI NEWS Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendapatkan reaksi negatif dari masyarakat pada Senin terkait keputusannya untuk tidak meliburkan sekolah di tengah pandemi virus corona. Sejumlah orang tua memilih membiarkan anaknya tetap di rumah, selagi mereka mengeluhkan langkah yang diambil pemerintah Inggris sementara negara-negara lain menutup sekolah untuk mencegah penyebaran corona lebih lanjut. Hingga saat ini, Inggris mengonfirmasi sebanyak 1,372 kasus infeksi COVID-19 serta 35 kasus kematian. Jumlah itu masih sedikit dibandingkan Italia, Spanyol, dan Prancis yang telah mengeluarkan kebijakan menutup sekolah. Juru bicara perdana menteri menyebutkan, anjuran mengenai penghentian kegiatan belajar mengajar di sekolah bukan langkah yang perlu diambil pemerintah untuk saat ini. Di situs parlemen, sebuah petisi yang meminta pemerintah menutup sekolah dan perguruan tinggi telah ditandatangani lebih dari 590.000 orang. Petisi apapun dengan lebih dari 100.000 tanda tangan harus dipertimbangkan untuk diangkat dalam debat parlemen.Antara

Read 462 times Last modified on Tuesday, 17 March 2020 13:24